Meskipun shin splints bukanlah cedera serius, mereka dapat memperlambat pelari dan menyebabkan rasa sakit yang cukup untuk membuat olahraga dan rekreasi menjadi sangat menyakitkan. Namun, banyak jenis penyangga shin splint tersedia dan dapat membantu mengurangi rasa sakit, mempercepat proses penyembuhan, dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Beberapa jenis penyangga shin splint yang berbeda termasuk lengan betis, penyangga betis, bungkus dan lengan kompresi belat kering, dan penyangga tumit dan lengkungan.
Setiap jenis penyangga shin splint bekerja dengan cara yang berbeda. Lengan betis, misalnya, dirancang agar ringan dan cukup nyaman untuk dipakai pelari di setiap pekerjaan untuk membantu mengurangi kemungkinan terkena shin splint. Di sisi lain, penyangga betis dapat membantu menghangatkan area yang sudah terkena cedera, sekaligus memberikan dukungan dan kompresi. Pembungkus, selongsong, dan penyangga shin splint lainnya yang memberikan kompresi dikatakan dapat membantu meminimalkan kemungkinan kerusakan lebih lanjut dan memungkinkan kerusakan yang ada untuk sembuh. Beberapa perangkat shin splint juga dapat menahan kompres dingin atau panas di tempatnya.
Tentu saja, seseorang yang menderita shin splint juga dapat menempelkan bantalan pemanas atau kompres es pada kaki yang cedera. Para ahli merekomendasikan memegang kompres es pada tulang kering yang terluka selama 15 hingga 20 menit untuk membantu penyembuhan. Solusi mudah lainnya untuk mengurangi pembengkakan adalah penderita shin splint mengangkat kakinya bila memungkinkan. Jika rasa sakit menjadi terlalu kuat, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti ibuprofen atau aspirin dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan. Selain penyangga shin splint, penderita bahkan dapat menggunakan kruk jika rasa sakitnya menjadi terlalu hebat bahkan untuk berjalan.
Bagi sebagian besar pelari dan atlet lainnya, mungkin cara terbaik untuk menangani shin splints bukanlah dengan menggunakan penyangga shin splint tetapi untuk menghindari kondisi tersebut sejak awal. Salah satu cara untuk menghindari shin splints adalah dengan memastikan mengganti sepatu lari setiap 250 hingga 500 mil (402.3 hingga 804.7 km). Jika pelari memiliki kaki yang rata, mereka mungkin juga mencoba menempatkan penyangga lengkung di sepatu mereka. Peregangan tulang kering adalah cara lain untuk mencegah shin splints. Peregangan dapat membuat otot dan tendon di kaki bagian bawah lebih tahan lama, lentur dan kuat.