Ada banyak jenis surat asuh yang dapat digunakan seseorang sebagai bagian dari proses penahanan. Misalnya, ada formulir petisi hak asuh, yang dapat digunakan seseorang ketika dia ingin mencari hak asuh anak. Ada juga formulir perubahan hak asuh, yang dapat digunakan seseorang ketika dia ingin mengubah pengaturan hak asuh yang sudah ditetapkan. Seseorang mungkin juga memerlukan formulir penghinaan, yang dapat dia ajukan jika pihak lain dalam perintah penahanan gagal untuk mematuhi ketentuan perintah pengadilan. Demikian juga, seseorang dapat menggunakan kertas penegakan hak asuh untuk meminta pengadilan untuk campur tangan dan menegakkan perintah.
Ketika seseorang ingin mencari hak asuh anak, ia biasanya harus mengajukan surat-surat hak asuh di wilayah hukumnya. Di banyak tempat, surat-surat ini disebut pengaduan atau petisi hak asuh dan digunakan untuk memperkenalkan kasus hak asuh baru ke sistem pengadilan. Surat asuh ini biasanya berisi informasi seperti nama kedua orang tua dan nama serta tanggal lahir anak-anak yang terlibat. Mereka juga dapat memasukkan informasi tentang hubungan orang tua satu sama lain, seperti apakah mereka sudah menikah atau belum. Seringkali, dokumen hak asuh menyertakan informasi tentang jenis hak asuh yang dicari oleh pemohon, seperti hak asuh fisik, hukum, gabungan, tunggal, primer, atau sebagian juga.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin memerlukan surat perubahan hak asuh. Surat-surat hak asuh ini, sering disebut sebagai formulir modifikasi hak asuh, digunakan untuk meminta perubahan dalam perjanjian atau perintah penahanan saat ini. Misalnya, jika seseorang memiliki hak asuh bersama dan memutuskan ingin mengejar hak asuh utama atau satu-satunya, dia dapat mengajukan surat modifikasi hak asuh. Di beberapa tempat, surat-surat penahanan ini juga digunakan untuk meminta perubahan kunjungan. Di tempat lain, seseorang mungkin memerlukan satu set kertas yang sama sekali berbeda untuk meminta modifikasi waktu kunjungan.
Ada juga kertas asuh yang digunakan ketika terjadi kesalahan. Misalnya, jika salah satu orang tua menolak untuk membiarkan orang tua lainnya menjalankan hak asuhnya, orang tua yang dirugikan dapat mengajukan surat penghinaan atau penegakan hak asuh ke pengadilan. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk membuat pengadilan mengetahui situasi dan meminta bantuan pengadilan dalam menegakkan perintah.
Mengarsipkan surat-surat hak asuh pada dasarnya membuat bola bergulir pada kasus hak asuh. Dalam kebanyakan kasus, pihak-pihak yang terlibat masih harus hadir di pengadilan, atau kadang-kadang dalam mediasi, di kemudian hari agar masalah hak asuh mereka diselesaikan. Namun, dalam beberapa kasus, pihak-pihak dalam kasus perwalian dapat mencapai kesepakatan sendiri dan mengajukannya ke pengadilan alih-alih meminta hakim untuk membuat keputusan.