Empat jenis umum mosi praperadilan adalah mosi yang menantang kecukupan kasus seperti yang disajikan, mosi yang menantang legalitas proses di bawah hukum, mosi yang menantang atau berusaha untuk memperkenalkan bukti, dan mosi penemuan. Mosi khusus yang tersedia untuk pengacara dalam suatu kasus tergantung pada apakah kasus tersebut perdata atau pidana dan hukum yang berlaku di yurisdiksi tempat kasus tersebut akan diadili. Ada beberapa jenis mosi yang diizinkan dari pengadilan di seluruh dunia, tetapi sebagian besar yurisdiksi hukum umum setidaknya akan mengizinkan mosi yang mengikuti keempat tipe umum ini.
Mosi praperadilan adalah permintaan lisan atau tertulis oleh seorang pengacara dalam kasus perdata atau pidana yang meminta hakim untuk memutuskan suatu masalah sebelum kasus tersebut dibawa ke pengadilan juri. Mosi praperadilan membatasi batas-batas kasus, membatasi hal-hal atau mendefinisikan apa yang diperbolehkan. Sebuah kasus seringkali dapat dimenangkan atau dikalahkan dalam mosi praperadilan karena mereka menentukan parameter cerita yang akan didengar juri.
Mosi praperadilan yang menantang kecukupan kasus seperti yang diajukan meminta hakim untuk memutuskan kasus berdasarkan pembelaan, atau apa yang penggugat atau penuntut tunjukkan adalah fakta dari kasus tersebut. Dalam masalah perdata, mosi untuk ringkasan penilaian meminta pengadilan untuk menemukan bahwa tidak ada fakta material yang dipermasalahkan dan tidak ada penyebab tindakan, dengan asumsi semua yang diklaim penggugat dalam pengaduannya adalah benar. Sebuah mosi untuk memberhentikan dalam kasus pidana meminta hakim untuk menemukan bahwa fakta-fakta yang dapat diterima yang disajikan oleh penuntut tidak termasuk pelanggaran yang dapat dituntut.
Mosi yang menantang legalitas proses hukum di bawah hukum sangat relevan dalam kasus pidana. Di AS, misalnya, seorang tersangka kriminal memiliki hak konstitusional tertentu saat ditangkap. Polisi harus mengikuti prosedur tertentu dalam menghentikan tersangka, menahan mereka, dan menggeledah barang-barang mereka. Jika terjadi ketidakberesan, pengacara pembela akan membuat mosi praperadilan yang menantang kemungkinan penyebabnya, atau cara pengakuan diperoleh.
Mosi pembuktian berusaha untuk membatasi atau mengakui bukti. Dalam konteks perdata, pembela mungkin mencoba untuk menyerang seorang saksi karena dia tidak kompeten secara hukum, atau akan mencari keputusan di muka tentang dapat diterimanya bukti melalui mosi in limine. Pembelaan dalam kasus pidana mungkin mencoba untuk membatasi kesaksian tertentu atau fakta bahwa terdakwa telah melakukan tindakan buruk sebelumnya melalui mosi untuk menekan bukti.
Gerakan penemuan juga dapat dilakukan praperadilan. Mosi praperadilan semacam ini bisa relevan dalam konteks pidana atau perdata. Gerakan penemuan biasanya berusaha untuk menetapkan bukti yang dapat ditemukan atau memaksa pihak lain untuk menghasilkan dokumen atau bukti yang seharusnya dihasilkan sebagai hal yang biasa.