Apa saja Jenis Investasi Komoditas yang Berbeda?

Investasi komoditas melibatkan pembelian investasi yang berhubungan dengan makanan, energi atau logam. Seperti perdagangan saham, berinvestasi dalam komoditas biasanya memerlukan penggunaan strategi atau rencana lain untuk membeli dan menjual investasi ini. Rencana investasi komoditas populer termasuk penggunaan kontrak berjangka, lindung nilai, spekulasi pergerakan harga di masa depan dan opsi, yang merupakan turunan dari kontrak berjangka yang sebenarnya. Investasi komoditas bisa lebih berisiko daripada berinvestasi di saham, karena perubahan besar dapat terjadi di pasar komoditas yang mungkin tidak terduga oleh investor.

Kontrak berjangka adalah instrumen dasar dalam investasi komoditas. Individu atau bisnis membeli kontrak untuk pengiriman komoditas di masa mendatang, seperti jeruk, biji kopi, emas, mata uang, atau barang lainnya. Kontrak ini memberikan informasi spesifik tentang komoditas. Pembeli dan penjual menandatangani perjanjian dengan harga pembayaran yang dinyatakan untuk komoditas, jumlah barang yang dibeli, tanggal pengiriman dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perjanjian. Bagian penting dari investasi komoditas adalah tanggal pengiriman di masa depan. Investor membeli kontrak pada harga tertentu, berharap harga komoditas meningkat atau menurun tajam, membuat kontrak lebih berharga.

Hedging adalah proses di mana investor akan membeli kontrak offset untuk memastikan mereka mengimbangi kerugian atas investasi mereka. Misalnya, jika seorang investor membeli kontrak untuk membeli 12 gantang kedelai seharga $100 Dolar AS (USD) per gantang, ia dapat membeli investasi dalam sekuritas terkait, seperti biji kopi. Jika kontrak kedelai terbukti tidak menguntungkan, biji kopi dapat menghasilkan keuntungan karena perubahan pasar, memungkinkan lindung nilai bekerja untuk kepentingan investor.

Spekulan mewakili sekelompok investor yang tidak pernah berharap untuk mengambil pengiriman barang yang tercantum dalam kontrak. Di pasar komoditas, spekulan membeli kontrak yang biasanya memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk perubahan harga di masa depan, seperti minyak. Kontrak ini berharga karena perusahaan yang ingin menerima pengiriman minyak dan mengolahnya menjadi bensin atau produk minyak lainnya mencari kontrak dengan harga terendah. Ini termasuk dalam teori “beli rendah, jual tinggi.”

Dalam investasi komoditas, opsi mewakili hak untuk membeli kontrak. Investor dapat memberikan hak kepada investor atau perusahaan lain yang ingin membeli komoditas tersebut. Meskipun opsi mungkin tidak menghasilkan keuntungan besar yang signifikan, opsi tersebut mungkin memiliki mobilitas lebih di pasar komoditas. Opsi biasanya harus dijual sebelum tanggal kedaluwarsa kontrak, atau opsi tersebut tidak berharga. Pilihan bisa untuk membeli kontrak berjangka dan tidak cenderung mencerminkan pergerakan harga kontrak berjangka.