Gejala malabsorpsi fruktosa seringkali mirip dengan gangguan pencernaan lainnya, seperti intoleransi laktosa. Tanda-tanda malabsorpsi fruktosa yang paling sering dilaporkan termasuk kembung usus, sakit perut, dan gas. Gejala tambahan mungkin termasuk sembelit, diare, dan muntah. Beberapa pasien dengan masalah malabsorpsi fruktosa mungkin mengalami hipoglikemia, kelelahan, atau sakit mata. Setiap pertanyaan atau kekhawatiran tentang gejala individu harus didiskusikan dengan dokter atau profesional medis lainnya.
Mendapatkan diagnosis yang akurat untuk berbagai gejala malabsorpsi fruktosa kadang-kadang bisa sulit, karena gejala ini sering meniru gangguan lain yang melibatkan sistem pencernaan. Pasien sering diminta untuk membuat buku harian makanan yang mencakup semua makanan dan minuman yang dikonsumsi bersama dengan gejala yang terjadi setelah konsumsi barang-barang tersebut. Fruktosa adalah gula alami yang ditemukan di banyak buah-buahan, jadi jika gejala secara konsisten dimulai setelah makan buah-buahan ini atau minum jus buah, kemungkinan masalah malabsorpsi fruktosa. Untuk mengkonfirmasi diagnosis ini, tes yang dikenal sebagai tes napas hidrogen biasanya diberikan.
Sakit perut dan kembung adalah salah satu tanda paling umum dari malabsorpsi fruktosa. Kembung diyakini disebabkan oleh fermentasi fruktosa di usus, sedangkan sakit perut sering disebabkan oleh kejang usus hebat yang sering terjadi setelah menelan makanan yang mengandung fruktosa. Kejang ini dapat menyebabkan keadaan darurat toilet yang sangat tidak nyaman yang melibatkan mual dan diare. Beberapa episode mungkin termasuk serangan sembelit dan diare yang bergantian, suatu kondisi yang biasa disebut sebagai sindrom iritasi usus besar.
Gas usus, perut kembung, dan tinja berminyak adalah salah satu gejala malabsorpsi fruktosa potensial. Gejala-gejala ini dapat berkisar dari sedikit tidak nyaman hingga sangat melemahkan. Hipoglikemia, atau gula darah rendah, dapat berkembang sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh untuk menyerap jenis gula ini. Kelelahan sedang hingga berat sering terjadi selama salah satu episode ini dan dapat hilang secara spontan segera setelah gejala lainnya hilang.
Satu-satunya pengobatan nyata untuk gejala malabsorpsi fruktosa adalah dengan menghindari konsumsi fruktosa. Sayangnya, ini bukan hal yang mudah, karena banyak produk yang disiapkan secara komersial mengandung fruktosa sebagai bahannya. Beberapa orang dapat menangani fruktosa dalam jumlah kecil dalam makanan tanpa mengalami gejala negatif. Untuk alasan ini, setiap orang harus bereksperimen dan menemukan jumlah fruktosa yang dapat ditambahkan dengan aman ke dalam rencana diet individual. Seorang dokter, ahli diet, atau ahli gizi mungkin dapat membantu pasien menyusun rencana makan sehat yang akan meminimalkan frekuensi dan keparahan gejala malabsorpsi fruktosa.