Apa saja Jenis Gangguan Pembekuan Darah?

Berbagai jenis gangguan pembekuan darah dapat disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan atau genetika. Ketika seseorang memiliki gangguan pembekuan darah, gumpalan akan terbentuk pada waktu yang tidak tepat atau di tempat yang tidak tepat di dalam tubuh. Jenis gumpalan ini bisa berbahaya dan terkadang berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Gangguan pembekuan darah dapat disebabkan oleh proses yang disebut koagulasi intravaskular diseminata. Jenis gangguan pembekuan ini dapat disebabkan oleh cedera parah atau pembedahan. Bisa juga disebabkan jenis bakteri tertentu yang masuk ke pembuluh darah dan mengeluarkan racun ke dalam pembuluh darah. Sel kanker telah diketahui menyebabkan gangguan pembekuan darah ini.

Koagulasi intravaskular diseminata adalah proses dua langkah. Langkah pertama terjadi ketika gumpalan darah kecil berkembang di pembuluh darah. Karena semakin banyak gumpalan darah terbentuk, faktor pembekuan spesifik yang mengontrol perdarahan akan habis. Setelah faktor pembekuan ini berkurang, perdarahan yang berlebihan dapat terjadi.

Sindrom antifosfolipid adalah jenis lain dari masalah pembekuan darah. Gangguan ini terjadi ketika seseorang memiliki protein abnormal dalam darah. Gangguan ini memiliki kecenderungan untuk menghasilkan gumpalan darah di arteri. Gumpalan darah arteri sangat berbahaya karena dapat mengendap di arteri utama yang menuju ke jantung, menyebabkan serangan jantung.

Ada kondisi lain yang dapat menghasilkan masalah dengan pembekuan darah. Pada beberapa kelainan genetik, tubuh tidak cukup memproduksi protein spesifik yang mengontrol pembekuan darah. Pada jenis kelainan genetik lain, tubuh akan memproduksi terlalu banyak protein pembekuan darah. Kedua kelainan genetik ini menempatkan seseorang pada risiko tinggi untuk mengembangkan pembekuan darah.

Gejala gangguan pembekuan darah akan bervariasi tergantung pada pembuluh darah yang tersumbat oleh gumpalan. Jika bekuan darah ada di lengan atau kaki, rasa sakit dan bengkak dapat terjadi. Kulit bisa menjadi merah dan terasa hangat saat disentuh. Jika gumpalan darah berakhir di paru-paru, nyeri dada dan sesak napas dapat terjadi. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera.

Jika seseorang memiliki koagulasi intravaskular diseminata, ia biasanya akan menunjukkan gejala pembekuan darah dan perdarahan yang berlebihan. Kulit dan bagian putih mata dapat menguning jika terjadi bekuan darah atau pendarahan di hati. Darah mungkin muncul di urin dan di mulut saat gusi mulai berdarah. Serangan mendadak dari jenis gangguan ini mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis darurat.