Kefasihan mengacu pada kelancaran suara dan suku kata, serta kata dan frasa, yang digabungkan saat berbicara. Gangguan kelancaran adalah kondisi yang ditandai dengan gangguan yang tidak disengaja dari aliran bicara seseorang di luar apa yang dianggap normal. Sementara masing-masing gangguan kelancaran memiliki penyebab, gejala, dan efeknya sendiri, ada beberapa kategori utama. Jenis gangguan kelancaran termasuk gagap dan ketidaklancaran neurogenik, serta kegagalan kelancaran campuran dan ketidaklancaran psikogenik.
Gagap adalah gangguan kefasihan yang paling umum, ditandai dengan frekuensi tinggi atau durasi penghentian yang berkepanjangan dalam aliran bicara. Gagap sering dikacaukan dengan ketidaklancaran perkembangan normal yang mungkin dimiliki seorang anak saat ia belajar dan menyempurnakan keterampilan bicaranya. Perbedaannya terletak pada gangguan gagap yang terjadi bersamaan dengan perilaku fisik. Perilaku fisik ini disebut penyerta fisik, termasuk kedipan mata, anggukan kepala, atau putaran tubuh total.
Disfluency neurogenik adalah serangkaian gangguan kelancaran yang disebabkan oleh masalah neurologis. Ini diidentifikasi pada pasien yang tidak memiliki masalah kefasihan sebelumnya, tetapi telah mengalami peristiwa yang secara langsung menyebabkan masalah kefasihan. Misalnya, pasien yang selamat dari stroke mungkin kehilangan aliran darah ke area otak yang memengaruhi kemampuan berbicara. Akibatnya, dia mungkin mengalami kesulitan memilih atau membentuk kata-kata. Perbedaan antara ketidaklancaran neurogenik dan gangguan lainnya adalah bahwa ini bukan masalah kelancaran sama sekali, tetapi masalah ketidakmampuan untuk mengontrol otot yang diperlukan untuk berbicara dengan benar.
Disfluency psikogenik adalah disfluency yang dipicu oleh krisis emosional yang dapat diidentifikasi secara tiba-tiba. Ada tiga kategori ketidaklancaran psikogenik: ketidaklancaran berbasis emosional, ketidaklancaran manipulatif, dan ketidaklancaran berpura-pura. Misalnya, mereka yang gagap ketika takut menderita disfluency psikogenik. Perawatan untuk ini akan bersifat psikologis, membantu pasien mengatasi ketakutannya dan mengendalikan reaksinya selama situasi stres.
Ada juga kegagalan kelancaran campuran. Gangguan kefasihan ini dapat berasal dari sejumlah penyebab yang digabungkan. Misalnya, seorang anak mungkin mengalami gagap perkembangan. Meskipun ia mungkin tumbuh dari itu, sebagai orang dewasa, ia mungkin juga kembali gagap dalam situasi stres. Dia mungkin telah menjalani terapi wicara perkembangan sebagai anak dan kemudian psikoterapi untuk mengendalikan ketakutannya dalam situasi stres.