Banyak orang menyadari jumlah yang berkurang yang dihadapi beruang kutub saat ini. Namun, beberapa jenis beruang yang terancam punah saat ini membutuhkan perlindungan. Dari delapan spesies utama beruang dunia, enam menghadapi ancaman kepunahan. Beruang madu, beruang hitam Asia, panda raksasa, dan beruang lainnya terdaftar sebagai spesies yang terancam punah.
Amerika Selatan dan Asia adalah rumah bagi beruang yang paling membutuhkan perlindungan hewan. Spesies beruang yang paling terancam di Bumi adalah panda raksasa. Kurang dari 2,000 beruang yang terancam punah tetap hidup di alam liar. Meskipun larangan penebangan, pengembangan lebih dari 50 cadangan panda, dan program lain telah ditetapkan, panda masih terus terancam oleh perusakan habitat.
Beruang hitam Asia yang bulat dan hitam, subspesiesnya, Beruang Baluchistan, khususnya, terdaftar sebagai spesies rentan lainnya. Tidak ada perkiraan populasinya, meskipun jumlahnya telah menurun hingga 50 persen selama tiga dekade terakhir. Selain hilangnya habitat yang dihadapi beruang, perburuan adalah penyebab utama kematian beruang hitam. Empedu beruang hitam Asia dianggap berguna dalam beberapa pengobatan tradisional Asia, dan sangat dicari.
Dikenal sebagai spesies beruang terkecil di dunia, beruang madu dianggap sebagai hewan yang rentan, menghadapi risiko kepunahan yang tinggi. Spesies ini telah menurun satu persen setiap tahun selama 30 tahun terakhir. Beruang yang terancam punah sepanjang empat hingga lima kaki (120 hingga 150 sentimeter) ini hidup di hutan tropis Asia Tenggara, di mana perburuan dan hilangnya habitat menyebabkan populasi mereka menyusut.
Beruang yang terancam punah juga hidup di Amerika Selatan. Beruang berkacamata, atau Andes, dapat ditemukan di seluruh Panama dan Argentina. Dianggap sebagai beruang berwajah pendek, beruang Andes terdaftar sebagai spesies rentan yang membutuhkan perlindungan. Spesies beruang terakhir di Amerika Selatan, menghadapi berbagai ancaman dari manusia. Ini termasuk eksplorasi minyak, perburuan, pengembangan pertambangan, dan usaha bisnis pertanian.
India adalah rumah bagi beruang sloth hitam dan putih nokturnal. Beruang yang juga dapat ditemukan di Nepal, Bhutan, dan Sri Lanka ini tergolong rentan. Berkurangnya jumlah beruang sloth dikaitkan dengan hilangnya habitat dan perburuan liar. Perburuan beruang yang terancam punah ini bisa sangat mengganggu, karena bagian tubuhnya dianggap sebagai komoditas dalam perdagangan komersial. Beberapa juga ditangkap hidup-hidup, dan dibuat untuk melakukan trik demi uang.
Beruang kutub adalah karnivora darat terbesar di dunia. Kurang dari 25,000 beruang rentan yang tersisa di alam liar. Hilangnya spesies ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan iklim. Saat es laut Arktik mencair, habitat dan tempat berburu beruang berkurang dengan cepat. Faktor lain yang mengancam beruang kutub termasuk pengembangan minyak, polusi, dan pariwisata.