Batu bata datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan terbuat dari berbagai jenis bahan dengan berbagai cara pembuatan. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, jadi ketika memulai proyek perbaikan rumah atau mencoba melakukan perbaikan, mungkin sulit untuk menentukan jenis batu bata yang tepat untuk digunakan. Jenis yang paling umum digunakan saat ini terbuat dari tanah liat, dan dapat diproduksi dengan berbagai cara berbeda.
Semua bentuk batu bata pada awalnya adalah buatan tangan, sejak 7,500 SM Bahan bangunan buatan tangan umum digunakan sampai Revolusi Industri, ketika prosesnya beralih ke mekanisasi. Indianapolis Motor Speedway, dibangun pada tahun 1909, awalnya diaspal dengan batu bata serpih. Selama periode yang sama, ada peningkatan permintaan akan perumahan yang cepat dan terjangkau di Amerika Serikat, khususnya di kota-kota besar. Pembuatan batu bata selalu tinggi, dan dalam beberapa tahun terakhir, bahan antik dari periode itu telah menjadi barang kolektor, dengan batu bata Chicago tua sangat diminati.
Seiring dengan perubahan teknologi, pembuatan batu bata menggunakan metode yang lebih baru. Bata lumpur tekan adalah jenis yang terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan air, dan dengan mesin hidrolik dicetak menjadi cetakan baja untuk memberikan bentuk yang seragam. Tanah liat sering dicampur dengan persentase pasir, yang mengurangi jumlah produk akhir yang akan menyusut. Setelah ditekan ke dalam cetakan, batu bata tanah liat kemudian dibakar dalam tungku pada suhu jauh di atas 1,000 ° Fahrenheit (538 ° Celcius).
Gaya serupa dari bata tanah liat yang dibakar adalah bata kering. Proses pembuatan jenis ini membutuhkan waktu memasak yang lebih lama di tungku dan lebih banyak waktu untuk menekan ke dalam cetakan, yang menghasilkan produk jadi yang lebih jelas dan tahan lama. Biasanya lebih mahal karena teknik yang digunakan.
Bata muka adalah jenis khusus lainnya, dibuat khusus untuk eksterior yang akan dilihat oleh publik. Jenis ini mempertimbangkan penampilan dan warna secara khusus, dan karena alasan inilah batu bata kalsium silikat cukup populer. Blok kalsium silikat menambahkan bahan kimia untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi waktu pengerasan, tetapi juga mengandung aditif untuk mengubah warna. Mereka dapat dibuat dalam berbagai warna, dari merah tradisional hingga putih dan bahkan pastel. Batu bata ini umumnya lebih seragam dalam ukuran dan bentuk, dan lebih kasar saat disentuh.