Apa saja jenis bahan kimia laundry yang berbeda?

Bahan kimia laundry yang umum termasuk pemutih, garam natrium, surfaktan, dan enzim. Bahan kimia ini bekerja sama untuk menghilangkan noda dari pakaian dan mencegahnya mengendap kembali pada kain tersebut saat masih menjalani siklus pencucian. Noda, setelah dinetralkan oleh deterjen, dapat terbawa keluar dari mesin cuci dengan air kotor.

Pemutih adalah bahan dasar dalam bahan kimia laundry yang digunakan untuk menghilangkan noda. Dua jenis pemutih yang mungkin termasuk dalam deterjen adalah pemutih klorin dan pemutih yang diaktifkan oksigen. Pemutih klorin cenderung keras pada kain dan noda, dan akan menghilangkan warna dari apa pun yang bersentuhan dengannya. Jenis pemutih ini sering ditambahkan ke banyak pakaian putih saja secara terpisah dari deterjen untuk meningkatkan kemampuan menghilangkan noda. Pakaian yang mengandung warna umumnya dibuat sedemikian rupa untuk melindungi pewarna dari pemutih yang diaktifkan oksigen, yang tidak mengandung klorin. Jenis pemutih ini hanya berinteraksi, melalui proses oksidasi, dengan molekul noda yang tidak dilindungi untuk menetralkan warnanya.

Banyak deterjen juga mengandung penetral air, seperti garam natrium. Air sadah ditandai dengan sejumlah besar kalsium dan magnesium, di antara mineral lainnya, dan dapat mencegah sabun berbusa. Garam natrium, ketika ditambahkan ke bahan kimia cucian, mencegah sabun mengeras saat bersentuhan dengan air sadah dan memungkinkannya menghilangkan noda pada pakaian. Ini juga menahan kotoran berlebih di dalam air sehingga tidak mengendap kembali pada kain selama siklus pencucian.

Surfaktan adalah salah satu bahan terpenting yang digunakan dalam bahan kimia binatu yang membantu menembus dan menghilangkan noda dari kain. Senyawa kimia ini mempengaruhi tegangan permukaan cairan, memungkinkannya untuk menembus cairan atau padatan lain. Dalam deterjen, ia dapat bertindak sebagai zat pembasah yang mengangkat noda asing dari serat pakaian dan menahannya di air cucian di sekitarnya. Bersama dengan penetral kimia, kotoran dan noda kemudian dikeringkan dari mesin cuci dengan air bekas dan tidak muncul kembali di bagian mana pun dari pakaian yang dibersihkan.

Bahan kimia cucian juga mencakup berbagai enzim yang memecah protein sehingga protein tersebut dapat diangkat dengan mudah dari serat pakaian. Noda yang biasa muncul pada pakaian dan kain umumnya terbuat dari protein tersebut. Protease adalah salah satu jenis enzim yang ditemukan di banyak deterjen yang memecah protein yang membentuk noda organik. Ini sering termasuk rumput, kotoran, dan garis tanah yang muncul saat pakaian bergesekan dengan kulit berulang kali, seperti di dekat leher dan lengan baju.