Fokus utama dalam memahami berbagai jenis sistem remunerasi adalah kenyataan bahwa prinsip dasar yang mendasari semua jenis remunerasi untuk pekerjaan yang dilakukan melibatkan beberapa bentuk kompensasi terkait ekonomi sebagai imbalan atas layanan yang dilakukan. Kompensasi adalah kata kunci dalam memahami sistem remunerasi, dan dapat muncul dalam beberapa format. Bisa dalam bentuk gaji pokok, kompensasi yang ditangguhkan, tunjangan, komisi atau insentif.
Gaji pokok atau gaji adalah jenis sistem remunerasi yang paling umum, karena merupakan pembayaran yang lebih cepat untuk layanan yang dilakukan. Jenis sistem remunerasi ini diklasifikasikan sebagai skema tarif dasar karena jumlah pembayaran yang tepat dalam sistem remunerasi ini didasarkan pada ketentuan kontrak yang tepat antara majikan dan karyawan. Dengan demikian, karyawan tahu persis berapa banyak yang diharapkan dan pada jam berapa mengharapkan remunerasi. Misalnya, jika kontrak menyatakan bahwa karyawan akan dibayar pada tanggal satu setiap bulan, maka karyawan tersebut berhak untuk mengeluh ketika bulan pertama telah berlalu dan dia belum menerima pembayaran yang diharapkan.
Aspek lain dari sistem remunerasi yang kurang segera dari gaji atau upah adalah sistem kompensasi yang ditangguhkan yang bersifat akumulatif. Hal ini masih terkait dengan gaji, karena masih merupakan bagian dari kompensasi yang diperoleh karyawan selama masa kerja. Kompensasi yang ditangguhkan dapat mencakup pensiun dan jenis paket pensiun lainnya yang dapat diperoleh karyawan jika mereka memenuhi syarat atau ketentuan tertentu dalam kontrak kerja. Dalam pengertian ini, jenis sistem remunerasi ini dapat diklasifikasikan sebagai berbasis insentif atau sebagai manfaat pekerjaan.
Asuransi adalah jenis lain dari sistem remunerasi yang dapat diklasifikasikan sebagai manfaat. Untuk sebagian besar, tunjangan tidak harus berupa uang karena dapat datang dalam banyak bentuk manfaat dan kompensasi lainnya yang tidak harus melibatkan uang tunai, namun tetap menguntungkan karyawan secara ekonomi. Contoh manfaat tersebut adalah penyediaan perumahan bagi karyawan sebagai bagian dari paket pekerjaan. Jenis tunjangan kerja ini biasanya tidak melibatkan pengiriman uang tunai fisik kepada karyawan, karena pemberi kerja biasanya menangani pembayaran apa pun yang terkait dengan akomodasi secara langsung. Namun, pengaturan tersebut menawarkan manfaat ekonomi kepada karyawan dengan membebaskan karyawan dari beban yang terkait dengan biaya perumahan.