Ada banyak jenis perlengkapan polisi yang berbeda, dan perlengkapan yang dibawa oleh petugas tertentu bergantung pada kebijakan instansi petugas tersebut dan perannya dalam penegakan hukum. Seorang petugas polisi sering membawa peralatan dasar seperti pistol, borgol, senter, kunci borgol, alat penahan lainnya, semprotan merica, tongkat, dan perlengkapan dasar lainnya seperti pita untuk mengikat TKP dan radio untuk berkomunikasi dengan orang lain. petugas. Peralatan polisi yang lebih khusus mungkin dibawa oleh petugas taktis dan dapat mencakup senjata api yang lebih kuat, pelindung tubuh, dan pendobrak.
Perlengkapan polisi yang dibawa oleh petugas tertentu sering kali berbeda-beda, dan termasuk barang-barang yang harus dia bawa karena kebijakan agensi, serta barang-barang apa pun yang mungkin berguna baginya. Salah satu peralatan polisi yang paling dasar adalah senjata api yang dibawa oleh petugas polisi. Ini biasanya dikenakan di pinggul petugas, meskipun beberapa petugas mungkin memakai senjata api di sarung bahu. Pistol khusus yang digunakan oleh petugas tergantung pada praktik standar dan kebijakan departemen kepolisian dan preferensi petugas.
Perlengkapan polisi umum juga mencakup berbagai jenis alat penahan, termasuk borgol dan dasi, serta kunci borgol dan pisau saku. Ini biasanya pisau lipat yang hanya membutuhkan satu tangan untuk digunakan. Petugas polisi juga mengenakan atau membawa lencana yang mengidentifikasi mereka sebagai petugas hukum, dan petugas tersebut mungkin juga diharuskan mengenakan seragam standar. Banyak petugas juga memiliki senjata sekunder seperti pentungan, pentungan yang sering dilipat, dan semprotan merica.
Ada juga peralatan polisi yang mungkin tidak dibawa oleh petugas, tetapi banyak dimiliki petugas di kendaraannya. Ini termasuk peralatan untuk memelihara TKP, seperti pita, suar jalan, dan barikade portabel. Petugas polisi juga biasanya membawa radio untuk berkomunikasi dengan petugas lain, sering dikenakan di bahu atau ikat pinggang.
Beberapa peralatan polisi lebih khusus dan biasanya dipakai atau digunakan hanya oleh petugas taktis. Ini termasuk pelindung tubuh, senjata api berat seperti senapan otomatis dan senjata gas air mata, dan perisai yang digunakan untuk menenangkan peserta kerusuhan. Pendobrak juga sering digunakan oleh perwira taktis, dan ini bisa menjadi domba jantan tunggal atau dua orang. Perlengkapan polisi tersebut biasanya digunakan oleh petugas di unit khusus seperti tim senjata dan taktik khusus (SWAT).