Apa saja Berbagai Jenis Perangkat Biofeedback?

Biofeedback adalah terapi non-invasif yang digunakan untuk membantu pasien mengatur berbagai fungsi biologis dengan memantau berbagai sinyal umpan balik yang diberikan oleh tubuh. Misalnya, ketika perangkat biofeedback memancarkan lampu berkedip, buzzer, atau pola sinyal lain untuk menunjukkan peningkatan tekanan darah, pasien kemudian berkonsentrasi untuk mengurangi frekuensi atau intensitas sinyal untuk memperbaiki kondisi yang menyebabkannya melonjak. Akibatnya, pengobatan biofeedback sangat mirip dengan latihan pengkondisian untuk pasien di mana perangkat biofeedback bertindak sebagai pelatih. Jenis perangkat biofeedback apa yang digunakan tergantung pada kondisi yang ada. Sebenarnya, ada beberapa jenis sistem biofeedback.

Salah satu perangkat biofeedback yang paling umum digunakan adalah electroencephalogram (EEG), yang mengukur aktivitas gelombang otak dalam kaitannya dengan kewaspadaan mental dan ketegangan otot. Sementara aktivitas gelombang otak beta terjadi selama terjaga normal, gelombang otak alfa menunjukkan keadaan relaksasi. Di sisi lain, gelombang otak theta dikaitkan dengan tahap pertama tidur, sedangkan gelombang delta diamati selama tidur nyenyak.

Terapis percaya bahwa dengan secara sadar mengubah kecepatan terjadinya gelombang otak, berbagai kondisi neurologis dapat diatasi. Misalnya, terapis mungkin menggunakan perangkat ini untuk membantu melatih pasien yang menderita kecemasan untuk meningkatkan aktivitas gelombang otak alfa, atau untuk membantu penderita epilepsi mengurangi frekuensi kejang melalui regulasi gelombang otak theta.

Salah satu perangkat biofeedback yang paling akurat adalah mesin Electrodermal Response (EDR), yang mendeteksi impuls listrik ringan di kulit yang dihasilkan oleh kelenjar keringat. Secara khusus, instrumen ini mengukur fluktuasi kadar air dan garam yang dikeluarkan oleh saluran kelenjar keringat di kulit. Jenis terapi biofeedback ini digunakan untuk membantu pasien yang menunjukkan tingkat kegembiraan emosional yang tinggi, mungkin karena peristiwa traumatis atau fobia. Atlet juga menggunakan perangkat ini untuk membantu mengurangi kecemasan sebelum bertanding. Tentu saja, perangkat ini juga dikenal oleh penegak hukum karena digunakan untuk melakukan tes pendeteksi kebohongan.

Elektromiogram (EMG) adalah jenis lain dari perangkat biofeedback yang digunakan untuk mengukur ketegangan di berbagai kelompok otot. Teknik ini telah terbukti membantu dalam merawat pasien dengan gangguan otot atau bahkan kehilangan otot total. Bahkan, digunakan untuk merangsang aktivitas otot dan pertumbuhan saraf baru pada pasien yang pernah mengalami kelumpuhan akibat stroke. Selain itu, mesin ini memberikan umpan balik dalam hal relaksasi otot, sehingga berguna dalam melatih pasien untuk meredakan kondisi akibat stres, seperti sakit kepala tegang, atau nyeri leher dan punggung kronis.

Profesional medis, seperti terapis fisik, psikolog dan psikiater, dokter gigi, dll., biasanya memberikan pelatihan biofeedback kepada individu. Daftar kondisi yang diobati dengan biofeedback telah berkembang pesat sejak diperkenalkan pada awal 1960-an termasuk migrain, aritmia jantung, tekanan darah tinggi, epilepsi, kelumpuhan, dan gangguan peredaran darah, seperti penyakit Raynaud. Namun, meskipun terapi biofeedback bisa sangat bermanfaat bagi banyak orang, terapi ini tidak dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit saja.