Ada banyak jenis kompor antik. Beberapa kompor ini diberi nama sesuai dengan bentuknya, seperti kompor perut buncit, kompor silinder, kompor kolom, dan kompor kotak. Gaya umum lainnya dari kompor antik termasuk pembakar dasar, Franklin, dan kompor ruang tamu. Beberapa kompor antik kemudian dirancang untuk menggunakan gas alam atau propana.
Kebanyakan kompor antik terbuat dari besi cor. Beberapa dirancang untuk membakar kayu, dan beberapa dirancang untuk membakar batu bara. Beberapa gaya dirancang untuk membakar salah satu sumber bahan bakar. Kompor antik digunakan untuk memasak dan memanaskan, dan beberapa gaya dirancang untuk lebih mahir dalam satu aktivitas daripada yang lain.
Kompor perut gendut diberi nama karena bentuknya yang bulat dan memiliki tonjolan di tengahnya. Kompor perut panci terbuat dari besi cor dan dirancang lebih untuk pemanasan daripada memasak, meskipun makanan bisa dimasak di atasnya. Mereka digunakan untuk memanaskan rumah, gedung sekolah, depot, toko umum, dan stasiun kereta api. Kompor perut buncit adalah sumber panas di banyak bangunan bersejarah dan merupakan fitur umum Americana.
Pada tahun 1742, Benjamin Franklin menemukan apa yang dia sebut kompor Pennsylvania, yang kemudian disebut kompor Franklin. Sebelum ini, orang memanaskan rumah mereka menggunakan perapian, yang menggunakan banyak kayu dan tidak efisien. Franklin menciptakan kompor berdiri sendiri dari besi cor yang dibuat menyerupai perapian. Kompor Franklin ini menggunakan lebih sedikit kayu dan memanaskan bangunan lebih efisien daripada perapian.
Tungku kotak biasa digunakan pada pertengahan abad ke-19. Mereka menerima nama mereka dari bentuk kotak api persegi panjang. Kompor kotak sebagian besar digunakan untuk pemanasan, tetapi juga digunakan untuk memasak.
Kompor silinder menjadi populer di akhir abad ke-19. Kompor antik ini digunakan sebagai sistem pemanas sentral dalam bisnis dan rumah. Mereka mampu membakar kayu atau batu bara, dan desain silindrisnya memakan lebih sedikit ruang lantai daripada banyak model kompor antik lainnya.
Kompor ruang tamu juga digunakan untuk pemanasan, dan tersedia dalam gaya besar dan kecil. Mereka mampu membakar kayu atau batu bara. Beberapa model memiliki pembakar di bagian atas sehingga dapat juga digunakan untuk memasak, tetapi pemanas tetap menjadi fungsi utamanya.
Tungku kolom adalah desain selanjutnya dari kompor ruang tamu. Tungku antik ini memiliki kotak api persegi panjang yang mirip dengan tungku kotak. Tungku kolom mengambil namanya dari cerobong vertikal, atau kolom, yang menjulang di atas tungku dan terhubung di bagian atas.