Ada beberapa jenis kimono obi, yaitu, selempang yang diikatkan pada pakaian tradisional Jepang yang dikenal sebagai kimono. Gaya kimono obi bervariasi antara wanita, pria, dan anak-anak dalam pola, panjang, lebar, bahan, dan cara dibungkus dan diikat. Di antara kelompok-kelompok ini, kimono obi akan bervariasi berdasarkan di mana ia akan dikenakan.
Wanita memakai banyak gaya kimono obi yang berbeda. Yang paling formal, yang dikenal sebagai maru obi, sangat tebal, panjang, dan kaku. Ini secara tradisional dibuat dengan kain brokat yang sangat berat dan berornamen, dan sering diikat dalam simpul besar dengan kereta api. Gaya ini paling umum di kalangan geisha, yaitu artis wanita Jepang, dan dikenakan oleh pengantin wanita pada pernikahan yang sangat formal dan mewah.
Untuk urusan formal lainnya, wanita Jepang biasa memakai darari obi. Biasanya brokat di mana simpul diikat dan dengan brokat atau sutra di selempang. Ini sangat panjang, seringkali 20 kaki (6 meter), dan merupakan pakaian tradisional untuk geisha magang. Fukuro obi dicirikan oleh kantong besar yang diikat dan dipakai untuk perayaan besar dan pernikahan yang tidak terlalu formal.
Untuk acara informal, hoso obi adalah varian paling populer. Biasanya terbuat dari sutra, seringkali dengan warna yang berbeda di kedua sisinya, dan dapat ditata dan dipelintir dalam berbagai mode untuk festival dan pesta. Nagoya kimono obi digunakan untuk pakaian sehari-hari. Biasanya dikenakan sebagai selempang atau dengan simpul kecil, dan tidak seperti obis yang lebih formal, obis ini ringan dan mudah untuk masuk dan keluar. Penari sering memakai odori obis, yang biasanya panjang dan diikat untuk menonjolkan gerakan tarian.
Tidak seperti wanita, pria dan anak-anak memakai gaya kimono obi yang tidak terlalu rumit. Untuk acara formal, pria memakai kaku obis tipis. Mereka biasanya dilucuti dalam pola dan terbuat dari bahan yang sangat berat dan tebal. Cara mereka diikat menentukan formalitas gaun itu. Di rumah dan di antara keluarga dan teman dekat, heko obi dipakai. Varian ini sering dibuat dari sutra yang lembut dan ringan dan sangat lebar dengan sedikit atau tanpa kereta. Gaya kimono obi ini jarang dipakai di depan umum kecuali oleh anak laki-laki.
Kimono obi anak biasanya memiliki kereta pendek dan mudah untuk masuk dan keluar, membuatnya lebih ramah anak daripada versi dewasa. Tsuke dapat dikenakan di acara formal, sedangkan shigoki dikenakan di pesta dan festival. Ini sering terbuat dari sutra, meskipun gadis-gadis muda mungkin memakai versi brokat untuk acara yang sangat khusus. Sanjaku adalah untuk pakaian sehari-hari. Biasanya tidak memiliki kereta, dan diikat menjadi persegi kaku menggunakan karton yang diperkuat atau kain berlebih di bagian selempang. Sementara orang Jepang sering memakai pakaian barat atau Eropa, kimono dan obis dikenakan oleh orang tua dan muda pada berbagai tahap kehidupan mereka.