Gabungan sumber pendanaan jangka panjang perusahaan disebut struktur modalnya. Pembiayaan ini biasanya melibatkan sumber modal jangka panjang, termasuk ekuitas biasa, saham preferen, dan obligasi. Untuk menjaga agar biaya peningkatan modal tetap rendah, banyak bisnis yang menerapkan kebijakan struktur modal. Sistem bervariasi dari perusahaan ke perusahaan, tetapi dapat mencakup kebijakan seperti modal bobot, variabilitas leverage keuangan, dana pelunasan, desain struktur keuangan, dan teori struktur modal.
Banyak manajer keuangan menggunakan perhitungan rata-rata tertimbang sebagai bagian dari kebijakan struktur modal bisnis karena memperhitungkan biaya untuk meningkatkan setiap jenis modal. Sebuah bisnis mungkin dapat mengamankan lebih banyak dana dengan memanfaatkan utang daripada dengan menawarkan saham, namun, karena bunga dan biaya pembayaran, utang mungkin lebih mahal dalam jangka panjang. Atau, mungkin tidak. Menimbang setiap sumber modal dengan biayanya menawarkan wawasan tentang nilai uang sebenarnya dari setiap sumber dana dalam struktur modal.
Tingkat leverage keuangan yang diberikan kepada masing-masing sumber membantu mengukur variabilitas bobot keuangan pembiayaan utang. Sebuah perusahaan yang menggunakan kebijakan struktur modal leverage memperkirakan bahwa jumlah hutang mempengaruhi aspek lain dari struktur modal, termasuk harga saham. Ketika menghitung variabilitas leverage, manajer keuangan biasanya mencoba untuk menentukan seberapa banyak penambahan utang baru akan mempengaruhi sumber modal lainnya. Pengaruh lebih banyak pendanaan utang seringkali bergantung pada jumlah utang yang sudah dimiliki perusahaan.
Bisnis yang menggunakan obligasi sebagai sumber uang termasuk dana pelunasan sebagai bagian dari kebijakan struktur modal. Dana pelunasan adalah cadangan kas yang disisihkan untuk obligasi yang dipilih oleh pemegang obligasi untuk dicairkan sebelum obligasi tersebut jatuh tempo sepenuhnya. Pendanaan awal dari perhitungan obligasi mengasumsikan bahwa hutang obligasi akan selalu terutang, dan ketika jatuh tempo, hutang dari obligasi akan melayang ke yang baru. Karena pemegang obligasi terkadang mencairkan obligasi, perusahaan harus mempertahankan dana pelunasan, dan menimbang biayanya saat membuat perhitungan struktur modal.
Saat merancang kebijakan struktur modal perusahaan secara keseluruhan, manajer keuangan menghitung kombinasi sumber pendanaan yang optimal. Menentukan berapa jumlah sekuritas, ekuitas, dan utang yang akan menawarkan pembiayaan terbaik sebagian dihitung oleh aset bisnis dan kepemilikan lainnya. Pandangan manajer keuangan tentang teori struktur modal juga berperan dalam pembuatan kebijakan. Beberapa teori memperingatkan bahwa perusahaan harus menghindari pembiayaan utang, sementara teori lain mengklaim bahwa utang tidak banyak berpengaruh pada kesehatan keuangan bisnis.