Apa Saja Berbagai Jenis Helm Sepeda Motor?

Ada tiga gaya dasar helm sepeda motor: helm full-face, helm tiga perempat, dan helm setengah cangkang. Setiap gaya memiliki kelebihan dan kekurangan, dan helm yang Anda pilih kemungkinan akan tergantung pada selera Anda. Namun, sampai batas tertentu, jenis sepeda yang Anda kendarai mungkin juga menentukan gaya yang Anda pilih.

Helm sepeda motor full-face: Helm ini menutupi seluruh kepala dan sebagian besar wajah. Cangkang keras memanjang dari alis di atas tengkorak ke dasar tengkorak di bagian atas leher. Cangkangnya bergerak ke depan di sepanjang tulang pipi untuk menutupi rahang dan dagu, meninggalkan area pandang yang melingkar. Visor akrilik bening meluncur di atas view port untuk menghalangi angin, hujan dan debu serta untuk mengurangi kelelahan mata. Sebagian besar helm full-face memiliki ventilasi di bagian dagu dan di dalam cangkang. Ventilasi biasanya memiliki pintu geser untuk digunakan dalam cuaca dingin. Cangkang bagian dalam sangat empuk dan helm memiliki tali dagu untuk mengamankan.

Helm ini dianggap sebagai jenis helm yang paling aman untuk dipakai dalam hal perlindungan, karena menutupi area terluas di kepala dan wajah. Kerugiannya adalah helm ini adalah yang terberat dari semua helm sepeda motor, dan dengan demikian dapat menimbulkan kelelahan leher terbesar akibat hambatan angin. Mereka juga merupakan helm yang paling ketat dalam hal membatasi input sensorik.

Kebanyakan orang yang memiliki motor sport atau cafe racer, seperti Kawasaki Ninjas atau Honda Interceptors, memakai helm full-face. Helm sepeda motor yang lebih baik dalam kategori ini adalah helm balap, yang dirancang sehalus mungkin, meminimalkan hambatan angin dan kelelahan leher.

Versi yang lebih ringan dari helm full-face dibuat untuk sepeda motor trail. Secara visual, helm sepeda motor trail berbeda dari helm jalanan dengan adanya naungan besar di atas view port dan tidak adanya visor. Helm sepeda motor trail dibuat untuk dipakai dengan kacamata.

Helm sepeda motor cangkang tiga perempat: Gaya ini mirip dengan helm full-face, tetapi tidak membungkus wajah. Cangkang memanjang dari alis di atas tempurung kepala ke pangkal leher dan ke depan di atas telinga. Sebuah chinstrap mengamankan helm, kadang-kadang dalam bentuk cangkir dagu.

Helm ini populer di kalangan petugas polisi, karena mudah untuk berkomunikasi dengan helm yang terpasang. Selain itu, helm dapat dilepas dengan cepat tanpa menghalangi pandangan sesaat, tidak seperti helm full-face. Namun, helm cangkang tiga perempat masih memberikan perlindungan yang sama seperti helm full-face.

Untuk sebagian besar, orang yang lebih memilih helm cangkang tiga perempat adalah mereka yang menempuh jarak jauh dengan sepeda besar, seperti Harley Davidson Road King atau Honda Gold Wing. Headset sering dipasang di helm sepeda motor cangkang tiga perempat dan digunakan untuk berkomunikasi dengan pengendara lain.

Helm cangkang tiga perempat jarang dipilih untuk dipakai di kapal penjelajah dan hampir tidak pernah terlihat pada pembalap kafe yang mengendarai.

Helm sepeda motor setengah cangkang: Sering disebut helm beanie, ini adalah gaya helm yang paling tidak mengganggu, hanya menutupi setengah bagian atas tempurung kepala. Mereka menimbang paling sedikit, tidak menghalangi telinga, dan menawarkan hambatan angin paling sedikit. Mereka juga memberikan perlindungan paling sedikit.

Mereka yang mengendarai kapal penjelajah seperti Harley Davidson Softtails, seri FXR dan Sportsters, atau sepeda yang lebih tua seperti Panheads, Knuckleheads, dan Shovelheads, biasanya memakai helm setengah cangkang. Helm ini biasanya dipilih oleh mereka yang tidak akan memakai helm jika tidak diwajibkan oleh hukum negara. Pengendara café racer tidak memakai helm beanie karena perlindungannya terlalu sedikit, dan pengendara sepeda touring biasanya menginginkan perlindungan lebih untuk jarak tempuh yang jauh.

Untuk memenuhi persyaratan hukum bagi negara bagian yang memiliki undang-undang helm sepeda motor wajib, semua helm harus memenuhi standar DOT, standar keselamatan minimum yang ditetapkan oleh Departemen Perhubungan (DOT). Setiap helm yang memenuhi standar ini wajib memiliki stiker DOT.

SNELL adalah organisasi nirlaba yang menetapkan standar sukarela yang lebih ketat. Helm tidak harus memenuhi standar SNELL untuk legal di jalanan, tetapi jika helm disetujui DOT dan SNELL, helm tersebut dirancang untuk memenuhi standar perlindungan tertinggi. Lebih banyak perlindungan biasanya berarti lebih banyak bobot, dan tentu saja lebih banyak biaya.

Penting agar helm terpasang dengan benar. Jika terlalu besar untuk pengendara, angin akan masuk ke bawahnya dan menariknya ke atas, membuat lehernya tegang. Jika terlalu kencang akan menyebabkan sakit kepala. Izinkan dealer berpengalaman untuk membantu pemasangan. Semakin ringan helm, semakin sedikit ia menarik lehernya saat angin kencang. Konstruksi baru menggunakan senyawa karbon telah secara signifikan mengurangi berat helm secara keseluruhan sejak model fiberglass yang lebih tua.

Sudah diketahui dengan baik bahwa bahkan helm yang paling aman pun memberikan perlindungan minimal jika jatuh. Statistik kecelakaan sepeda motor menunjukkan bahwa perlindungan terbaik terhadap cedera mencakup kursus Kesadaran Keselamatan Sepeda Motor, keterampilan berkendara defensif, dan komitmen pribadi untuk berkendara dengan aman setiap saat.