Banyak pelaku diet dan individu yang sensitif terhadap gula mendambakan cara menikmati cokelat tanpa mengonsumsi banyak kalori yang biasanya dikandungnya. Produsen permen, yang menyadari keinginan akan cokelat rendah kalori ini, telah menemukan beberapa pilihan yang memungkinkan mereka yang sadar kalori untuk memiliki cokelat mereka dan memakannya juga. Pilihan cokelat rendah kalori yang paling umum termasuk produk bebas gula dan gula rendah serta “cokelat” carob. Namun, banyak pecinta cokelat sejati menemukan bahwa pilihan cokelat rendah kalori terbaik adalah dengan menikmati camilan favorit mereka dalam porsi kecil.
Sejumlah produsen permen memproduksi versi bebas gula atau gula rendah dari suguhan cokelat normal mereka. Pabrikan ini biasanya mengganti sebagian atau seluruh kandungan gula normal suatu produk dengan alkohol yang berasal dari gula, seperti xylitol atau sorbitol. Alkohol gula ini menambah rasa manis pada suatu produk sambil menyumbang lebih sedikit kalori daripada yang ditemukan dalam produk yang sepenuhnya dimaniskan dengan gula. Banyak yang menemukan bahwa produk rendah gula atau bebas gula ini memang menyediakan pilihan cokelat rendah kalori yang kaya dan memanjakan. Namun, sisi negatifnya, konsumsi gula alkohol dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal, gas, dan bahkan diare pada beberapa orang.
Pilihan cokelat rendah kalori populer lainnya tidak dibuat dari cokelat sama sekali, melainkan dari carob, pohon yang ditemukan di iklim tropis yang menghasilkan polong dengan kualitas yang mirip dengan tanaman kakao. Seperti kakao, buah pohon carob diproses menjadi bubuk yang kemudian dikombinasikan dengan bahan lain untuk membuat batangan seperti cokelat. Sementara produk carob sering dipasarkan sebagai alternatif sehat untuk cokelat normal, perlu dicatat bahwa bubuk carob sebenarnya mengandung lebih banyak kalori per ons daripada bubuk kakao. Dengan demikian, konsumen yang sadar kalori mungkin ingin memilih produk carob yang rendah gula atau bebas gula untuk memastikan bahwa mereka benar-benar membatasi asupan kalori mereka. Selain itu, banyak yang menemukan bahwa rasa dan tekstur produk carob tidak memuaskan seperti cokelat asli.
Beberapa pecinta makanan penutup menemukan bahwa pilihan cokelat rendah kalori di pasaran tidak memuaskan hasrat cokelat mereka. Orang-orang ini sering menemukan bahwa kontrol porsi adalah cara terbaik untuk membatasi asupan kalori mereka sambil “memperbaiki” cokelat mereka. Dengan kata lain, para pecinta cokelat ini memilih untuk menikmati makanan favorit mereka dalam porsi kecil yang dikontrol kalori. Mereka yang mengalami kesulitan mengonsumsi hanya sebagian kecil dari camilan cokelat mungkin merasa terbantu untuk membeli produk dalam porsi ukuran camilan.