Apa Risiko Mengkonsumsi Prednisolon pada Kehamilan?

Risiko penggunaan prednisolon pada kehamilan tidak sepenuhnya jelas pada 2011. Karena merupakan steroid, ada potensi risiko cacat pertumbuhan serta risiko interaksi berbahaya dengan obat lain atau kondisi medis. Prednisolon diekskresikan ke dalam ASI, jadi ada juga risiko memberikan jumlah yang berbahaya kepada anak setelah lahir.
Prednisolon diklasifikasikan di bawah FDA (Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat) kategori C. Kategori tersebut mewakili risiko obat terhadap janin selama kehamilan. Klasifikasi kategori C berarti bahwa tidak ada penelitian pada manusia yang tersedia untuk menentukan faktor risiko. Kategori ini juga dapat berarti bahwa penelitian pada hewan telah menunjukkan efek berbahaya dari obat selama kehamilan. Klasifikasi AC memberitahu dokter untuk meresepkan obat ini untuk wanita hamil hanya jika tidak ada alternatif dan manfaat potensial membenarkan potensi risiko pada janin.

Tidak diketahui pada 2011 apakah mengonsumsi prednisolon selama kehamilan berbahaya bagi janin. Tidak ada penelitian terkontrol pada manusia tentang efek prednisolon pada janin. Beberapa data yang bertentangan dari penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin. Prednisolon masih dapat menimbulkan risiko pada kehamilan jika memicu reaksi dari obat lain atau kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Klasifikasi obat untuk prednisolon adalah steroid. Steroid memiliki banyak keterbatasan saat berinteraksi dengan obat lain dan kondisi medis. Artinya, salah satu risiko mengonsumsi prednisolon pada kehamilan tidak selalu berkaitan dengan kehamilan, tetapi reaksi dapat terjadi selama kehamilan. Pastikan dokter yang meresepkan mengetahui semua kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan obat-obatan yang diminum untuk mencegah reaksi yang merugikan.

Fungsi medis prednisolon adalah mencegah tubuh melepaskan zat penyebab peradangan. Ini diresepkan untuk mengobati penyakit dengan gejala yang disebabkan oleh peradangan, seperti gangguan alergi, radang sendi, dan gangguan pernapasan. Kekhawatiran yang belum terbukti dari penggunaan prednisolon pada kehamilan adalah bahwa hal itu akan menyebabkan cacat lahir pada janin dari pertumbuhan yang terhambat.

Salah satu risiko penggunaan prednisolon pada kehamilan adalah obat tersebut dapat masuk ke dalam ASI. Penelitian telah menunjukkan bahwa sejumlah kecil prednisolon diekskresikan ke dalam ASI manusia. Tingkat risiko, bagaimanapun, masih bisa diperdebatkan. Penulis satu penelitian merekomendasikan bahwa wanita yang menggunakan dosis prednisolon lebih besar dari 20 mg harus menunggu empat jam untuk menyusui.

Prednisolon mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak. Mengambil prednisolon pada kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Jika prednisolon dimasukkan ke dalam sistem anak, terutama melalui ASI, dapat memperlambat pertumbuhan anak. Konsultasikan dengan dokter tentang segala kekhawatiran yang berkaitan dengan pertumbuhan anak yang tidak normal.