Secara historis, pandemi influenza paling mematikan dimulai sebagai virus yang hanya menginfeksi hewan, seperti burung atau babi, dan secara bertahap berkembang ke titik di mana mereka menginfeksi dan ditularkan di antara manusia. Saat ini, yang benar-benar kita ketahui adalah bahwa risiko flu burung berubah menjadi pandemi influenza adalah signifikan, setidaknya sebesar sejak 1968, ketika pandemi flu terakhir muncul. Itulah sebabnya para pemimpin dunia telah mendiskusikan risiko pandemi flu dan menimbun puluhan juta dosis vaksin flu. Sangat sering, virus flu pandemi memiliki gen flu burung dan gen flu manusia. Nama alternatif untuk flu burung adalah flu burung.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada enam tingkat kewaspadaan untuk pandemi flu:
1. Level 1, kode hijau, risiko rendah kasus manusia. Fase antar pandemi.
2. Level 2, kode hijau, risiko kasus manusia lebih tinggi. Fase antar pandemi.
3. Level 3, kode kuning, waspada pandemi, tidak ada atau sangat terbatas penularan dari manusia ke manusia.
4. Level 4, kode kuning, waspada pandemi, bukti peningkatan penularan dari manusia ke manusia.
5. Level 5, kode oranye, waspada pandemi, bukti penularan dari manusia ke manusia yang signifikan.
6. Level 6, kode merah, pandemi sedang berlangsung, penularan dari manusia ke manusia yang efisien dan berkelanjutan.
Menurut WHO, saat ini kita berada di Level 3. Beberapa lusin orang telah terinfeksi flu burung dalam beberapa dekade terakhir, tetapi virus tersebut tidak dapat ditularkan antar manusia. Korban utama adalah orang-orang yang bekerja sangat erat dengan hewan di negara-negara Dunia Ketiga di bawah kondisi higienis yang buruk.
Berdasarkan data historis, seluruh siklus selesai dengan sendirinya setiap 20 hingga 100 tahun. Ada tiga pandemi flu di abad ke-20, dan sejauh ini tidak ada di abad ke-21.
Ada dua cara dimana flu burung atau flu babi dapat bermutasi menjadi virus flu pandemik. Salah satunya adalah mutasi sederhana yang mengarah ke versi virus yang dapat menginfeksi dan menyebar di antara manusia. Lain adalah manusia yang terinfeksi oleh flu burung dan flu manusia secara bersamaan, dan virus bertukar materi genetik dalam proses yang disebut asosiasi, yang mengarah ke virus baru yang dapat ditularkan antara manusia.
Pandemi influenza adalah peristiwa paling mematikan dalam sejarah manusia. Pandemi flu tahun 1918 menewaskan antara 50 dan 100 juta orang yang sebelumnya sehat, lebih besar daripada korban Perang Dunia I, yang terjadi sesaat sebelum wabah.