Apa Risiko Flebitis?

Flebitis adalah peradangan pembuluh darah vena, yang memiliki tingkat risiko yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Flebitis vena permukaan, yang dapat dilihat di bawah kulit, cenderung tidak menimbulkan risiko, dan biasanya tidak memerlukan perawatan. Flebitis permukaan mungkin memerlukan penyelidikan untuk flebitis vena dalam yang lebih berisiko, atau tromboflebitis.
Biasanya, kaki terpengaruh pada flebitis vena dalam. Gejalanya bisa berupa rasa sakit atau bengkak pada kaki yang terkena. Beberapa juga mungkin mengalami demam dan kulit mungkin tampak merah di dekat lokasi flebitis. Kaki mungkin memiliki benjolan, dan orang dengan tromboflebitis stadium lanjut mungkin juga mengalami sesak napas.

Flebitis vena dalam adalah keadaan darurat medis. Vena sering bengkak akibat penyumbatan oleh bekuan darah. Tekanan di belakang bekuan dapat memaksa bekuan ke dalam paru-paru, menyebabkan emboli paru.

Emboli paru berarti bahwa darah telah tersumbat ke beberapa bagian paru-paru. Ketika paru-paru tidak menerima darah, jaringan dapat mati dengan cepat, sehingga kapasitas paru-paru berkurang, serta kerusakan pada jantung, otak dan juga dapat menyebabkan kematian. Mereka yang mencurigai flebitis vena dalam harus segera menemui dokter dan dapat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk menghilangkan bekuan darah.

Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk flebitis vena dalam adalah perokok, orang gemuk, orang yang tidak aktif atau mengalami kelumpuhan kaki, dan mereka yang menggunakan pil KB. Wanita yang menjalani terapi sulih hormon memiliki risiko yang lebih tinggi, seperti halnya waria yang mengonsumsi estrogen untuk mempertahankan penampilan feminin. Juga, mereka yang pernah mengalami flebitis vena dalam di masa lalu berada pada risiko lebih lanjut untuk mengembangkan gumpalan lain.

Anehnya, gumpalan darah juga bisa terbentuk pada orang yang melakukan penerbangan jauh. Pemikiran saat ini adalah bahwa ketidakaktifan saat berada dalam penerbangan pesawat, dan tekanan di dalam pesawat mungkin menjadi faktor penyebabnya. Bangun dan berjalan satu jam sekali, dan memakai stoking pendukung dapat membantu mengurangi risiko ini.

Secara umum, tidak merokok, menurunkan berat badan sesuai kebutuhan, dan mempertahankan gaya hidup aktif secara signifikan dapat mengurangi risiko flebitis vena dalam. Faktor risiko tertentu seperti merokok dan minum pil KB atau estrogen secara bersamaan sangat meningkatkan risiko. Siapapun yang menggunakan estrogen pasti harus berhenti merokok untuk mengurangi risiko flebitis.