Formaldehida adalah senyawa kimia tidak berwarna yang dilepaskan selama proses pembakaran kimia. Ini juga merupakan bahan yang banyak digunakan dalam bisnis manufaktur. Ada banyak produk formaldehida, dibuat untuk penggunaan di dalam dan di luar ruangan.
Salah satu kegunaan paling umum dari produk formaldehida adalah dalam bahan bangunan. Produk kayu tekan, seperti papan partikel, papan serat kepadatan menengah, dan panel kayu lapis kayu keras semuanya dapat mengandung formaldehida. Produk-produk ini digunakan di lantai, furnitur, penutup dinding, lemari, laci, dan unit rak. Dari semua ini, papan serat kepadatan menengah dianggap memiliki kandungan formaldehida tertinggi.
Produk kayu yang ditekan, seperti papan untai serpihan atau berorientasi dan kayu lapis kayu lunak, mengandung resin fenol-formaldehida. Karpet juga bisa mengandung formaldehida di dalam lapisan perekatnya. Insulasi busa urea-formaldehida, meskipun dilarang di beberapa daerah, telah digunakan untuk mengisolasi rumah.
Produk rumah tangga lainnya juga bisa mengandung formaldehida. Tirai pers yang tahan lama, lem formaldehida, dan tekstil lainnya, seperti pakaian dan selimut, adalah sumber senyawa tersebut. Handuk kertas, serbet, dan tisu wajah semuanya bisa mengandung formaldehida. Formalin, larutan berair yang digunakan sebagai disinfektan, cairan pembalseman, dan bahan kimia penstabil film semuanya adalah produk formaldehida.
Ada juga produk yang hanya menghasilkan emisi formaldehida. Asap rokok dan peralatan yang tidak memiliki sistem ventilasi, seperti pemanas ruangan minyak tanah dan kompor gas, melepaskan formaldehida ke atmosfer. Dalam kombinasi dengan asam sulfat, formaldehida juga dapat digunakan sebagai alat uji untuk obat psikoaktif Methylenedioxymethamphetamine, juga dikenal sebagai Ekstasi. Meskipun tidak dapat mengidentifikasi obat itu sendiri, ia dapat memverifikasi apakah ada zat lain yang digunakan bersama dengan obat tersebut atau tidak.
Karena formaldehida adalah zat beracun dan mudah menguap, produk formaldehida dapat menjadi masalah kesehatan. Bahkan tanpa menyentuh formaldehida secara langsung, manusia masih dapat bersentuhan melalui senyawa kimia selama penguapannya ke udara, atau pelepasan gas. Seiring waktu, formaldehida, seperti banyak zat beracun, dapat lintah ke udara melalui pelepasan gas, sehingga zat tersebut diserap melalui respirasi.
Beberapa masalah kesehatan yang telah terbukti menyebabkan formaldehida pada manusia termasuk alergi, mata berair, kelelahan, ruam kulit, iritasi tenggorokan, sakit kepala, mimisan, asma, bronkitis, dan kanker nasofaring. Mengingat risiko kesehatan yang terkait dengan produk formaldehida, undang-undang dan peraturan telah disahkan untuk membantu melindungi orang dari bahaya. Di banyak daerah, undang-undang semacam itu telah menyerukan larangan total atau pengurangan jumlah formal formalin yang diizinkan dalam produk.