Apa Pro dan Kontra Mengkonsumsi Interferon untuk Hepatitis?

Banyak orang yang diberi resep interferon untuk hepatitis, penyakit hati yang tingkat keparahannya dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Interferon adalah zat alami yang diproduksi oleh tubuh untuk memerangi virus. Para ilmuwan mengembangkan interferon sintetis untuk hepatitis dalam tiga bentuk: beta, gamma, dan alfa. Meskipun telah terbukti menjadi alat yang efektif melawan penyakit, efek sampingnya bisa parah.

Interferon untuk hepatitis diambil melalui suntikan. Interferon yang disuntikkan mengubah sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan kemampuan alaminya untuk melawan virus. Ini dilakukan dengan mengubah sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan lebih banyak sel penangkal virus. Berbagai jenis hepatitis merespons berbagai jenis interferon, yang telah mendorong pengembangan beberapa jenis obat yang berbeda.

Interferon Alpha-2B merupakan salah satu jenis interferon yang paling sering direkomendasikan untuk hepatitis B. Jika tidak efektif, maka interferon-Alpha 2A dapat dicoba. Untuk hepatitis C, FDA telah menyetujui interferon termasuk pegilasi Alpha-2B dan Alphacon-1. Hepatitis kronis atau hepatitis D biasanya diobati dengan interferon pegilasi. Dalam kebanyakan kasus, pasien juga diberi resep obat antivirus yang kuat dalam hubungannya dengan suntikan interferon.

Efek samping untuk perawatan interferon dapat berkisar dari ringan hingga parah. Efek samping yang dilaporkan termasuk gejala seperti flu seperti demam, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem. Jumlah darah mungkin terganggu dan menunjukkan penurunan sel darah putih dan trombosit.
Efek samping psikologis interferon juga telah dilaporkan. Mereka termasuk depresi dan pikiran untuk bunuh diri. Beberapa pasien interferon telah menderita psikosis, manik tinggi, dan halusinasi visual atau pendengaran selama perawatan.

Efek samping fisik interferon untuk pengobatan hepatitis antara lain kerusakan organ tubuh. Masalah ginjal, hati, dan jantung telah dilaporkan, bersama dengan masalah sumsum tulang. Efek samping ini biasanya terjadi ketika pasien menggunakan interferon dosis tinggi.

Keuntungan menggunakan interferon untuk hepatitis termasuk kemungkinan kesembuhan total. Untuk sebagian besar pasien, bagaimanapun, interferon tidak akan menyembuhkan hepatitis, tetapi akan meringankan gejala dan membuat penyakit dalam remisi. Kebanyakan pasien pada akhirnya akan memiliki penyakit kembali dan akan memerlukan perawatan lebih lanjut.

Pasien dengan masalah lain seperti HIV biasanya tidak merespon dengan baik terhadap pengobatan dan memiliki insiden penyakit yang lebih tinggi untuk kembali lagi nanti. Orang dengan penyakit mental, infeksi tambahan, masalah jantung, atau gangguan mata tertentu umumnya bukan kandidat yang baik untuk suntikan interferon. Mereka harus dipantau secara ketat oleh profesional medis jika mereka memutuskan untuk melanjutkan perawatan.