Apa Pro dan Kontra Guaifenesin untuk Fibromyalgia?

Orang yang menderita fibromyalgia mengalami nyeri tumpul di seluruh tubuh mereka serta bintik-bintik lembut tertentu, biasanya di bagian belakang kepala, pinggul, atau di sekitar persendian. Guaifenesin, obat yang biasa diresepkan untuk mengobati kemacetan dada, diusulkan sebagai pengobatan yang efektif untuk gangguan tersebut mulai tahun 1990-an. Pro dan kontra dari obat ini bermuara pada fakta bahwa guaifenesin belum terbukti menjadi pengobatan yang efektif. Setelah serangkaian penelitian dan percobaan, tampaknya guaifenesin tidak meredakan fibromyalgia, meskipun dapat memiliki efek plasebo yang kuat.

Orang yang pertama kali menyarankan guaifenesin untuk fibromyalgia adalah Dr. R. Paul St. Amand. Dia percaya bahwa obat menghilangkan endapan kalsium fosfat dari otot, tendon, dan persendian seseorang. Menurut teori Amand, seseorang yang menderita penyakit ini biasanya mewarisi cacat pada ginjalnya dan tidak dapat membuang kelebihan fosfat dalam urinnya seperti yang dilakukan orang sehat. Sayangnya, tidak ada bukti bahwa fibromyalgia benar-benar menyebabkan penumpukan fosfat dalam tubuh seseorang.

Sebuah penelitian dilakukan pada tahun 1996 untuk melihat apakah guaifenesin untuk fibromyalgia efektif. Dr Robert M. Bennett melakukan penelitian, yang berlangsung satu tahun dan menampilkan 20 pasien. Baik pasien maupun orang yang memberikan obat tidak tahu siapa yang menerima guaifenesin dan siapa yang menerima plasebo. Di akhir penelitian, Bennett menemukan bahwa orang yang memakai guaifenesin untuk fibromyalgia bernasib tidak lebih baik atau lebih buruk daripada orang yang memakai plasebo. Guaifenesin untuk fibromyalgia tidak meningkatkan jumlah fosfat yang dikeluarkan dari tubuh.

Sementara penelitian Bennett menunjukkan bahwa guaifenesin tidak terlalu efektif untuk mengobati penyakit, itu juga menunjukkan bahwa pasien sangat dipengaruhi oleh efek plasebo. Dalam makalah selanjutnya, Bennett menulis bahwa salah satu alasan Dr. Amand dan pasiennya yakin bahwa guaifenesin adalah pengobatan yang efektif adalah karena mereka mampu mengubah pemikiran mereka tentang penyakit mereka. Pasien yang memakai obat tersebut mampu meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka merasa lebih baik, dan lebih menyesuaikan diri dengan respons tubuh mereka daripada sebelumnya.

Orang yang menderita fibromyalgia mungkin lebih baik mencari pengobatan yang berbeda dari guaifenesin. Mereka mungkin menemukan terapi kognitif efektif karena akan membantu mengubah cara mereka berpikir tentang penyakit mereka. Perbaikan pola makan, jadwal tidur, dan peningkatan olahraga mungkin juga merupakan cara yang efektif untuk memerangi penyakit. Antidepresan dapat membantu seseorang yang mengalami gangguan tidur sementara obat-obatan seperti asetaminofen dapat mengurangi rasa sakit. Bagi sebagian orang, akupunktur atau pijat dapat membantu mengurangi gejala fibromyalgia.