Apa Pro dan Kontra Asam Salisilat Topikal?

Asam salisilat topikal mungkin bermanfaat karena dapat secara efektif mengobati masalah termasuk jerawat, ketombe, dan kutil. Beberapa orang juga menggunakan asam salisilat pada kapalan. Meskipun produk ini bermanfaat bagi banyak orang, ada risiko tertentu yang terkait dengan penggunaannya. Risiko-risiko ini termasuk reaksi alergi, iritasi kulit sedang hingga parah, dan kulit yang terlalu kering di area yang dioleskan. Pengaplikasian produk ini juga tidak nyaman bagi sebagian orang karena terkadang menimbulkan rasa perih, meski tidak semua orang mengalaminya.

Banyak jenis asam salisilat topikal tersedia tanpa resep, tetapi dosis yang lebih kuat dapat diperoleh melalui resep. Ada beberapa jenis asam salisilat yang berbeda dalam bentuk topikal, termasuk salep, krim, dan bantalan obat. Asam diproduksi dengan banyak nama merek yang berbeda, dan sebagian besar toko obat menjual beberapa produk yang mengandung asam tersebut. Semua bentuk asam salisilat topikal, termasuk jenis yang dijual bebas, harus digunakan dengan hati-hati pada anak-anak, orang tua, dan wanita hamil atau menyusui. Asam tidak boleh digunakan sama sekali pada anak-anak yang berusia kurang dari dua tahun, dan saran dokter biasanya harus dicari sebelum digunakan pada anak kecil.

Asam salisilat cenderung sangat berguna untuk jerawat karena dapat menghilangkan sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, yang mengarah pada pembentukan komedo. Orang dengan jerawat biasanya harus menggunakan asam salisilat topikal terus menerus karena, setelah mereka berhenti, jerawat cenderung kembali. Asam juga dapat menghilangkan ketombe dengan membantu menyingkirkan kulit bersisik dan bersisik di kulit kepala, dan merupakan bahan yang biasa ditemukan di banyak sampo ketombe. Ada tambahan bantalan perekat yang tersedia yang mengandung asam salisilat topikal yang dirancang untuk menutupi kutil selama beberapa hari. Asam dapat membunuh sel-sel kulit di dalam kutil, membuatnya lebih mudah untuk mengelupas sel-sel kulit mati setelah kira-kira satu sampai dua minggu.

Meskipun asam salisilat umumnya dianggap aman untuk sebagian besar orang, ada beberapa orang yang tidak dapat menggunakannya. Reaksi alergi terhadap asam salisilat tidak jarang terjadi, dan reaksi ini dapat bermanifestasi dalam bentuk peradangan dan iritasi kulit yang parah. Beberapa orang biasanya mengalami iritasi kulit ringan dengan asam salisilat ketika mereka pertama kali mulai menggunakannya, tetapi ini sering hilang semakin lama produk digunakan. Jika iritasi tidak membaik dari waktu ke waktu dan memburuk dengan setiap penggunaan, seseorang dapat dengan aman menganggap produk tersebut tidak cocok dengan kulitnya dan kemungkinan harus berhenti menggunakan asam.