Apa Perbedaan Penilaian Saham dan Obligasi?

Meskipun ada banyak kesamaan antara penilaian saham dan obligasi, ada juga beberapa perbedaan dalam bagaimana proses penilaian berkaitan dengan setiap jenis aset. Perbedaan ini berfokus pada faktor yang unik untuk setiap aset, termasuk struktur pembayaran dividen dan bunga, durasi atau tanggal jatuh tempo yang terkait dengan aset, dan proyeksi arus kas masa depan. Dengan memahami bagaimana saham dan obligasi berbeda, menjadi lebih mudah untuk mendekati penilaian menggunakan strategi yang relevan untuk setiap aset.

Berkat sifat bagaimana obligasi dikonfigurasi, terlibat dalam penilaian obligasi sering dianggap sebagai proses yang lebih cepat dan lebih mudah daripada mencoba penilaian saham. Ini karena obligasi seringkali terstruktur dengan tingkat bunga tetap untuk memberikan pengembalian kepada investor. Bahkan ketika penerbitan membawa tingkat bunga variabel, biasanya ada tingkat bunga minimum yang akan berlaku untuk masa pakai obligasi. Seiring dengan pembayaran bunga yang kurang lebih stabil dan dapat diprediksi, obligasi juga memiliki akhir formal dalam bentuk tanggal jatuh tempo. Faktor-faktor ini bergabung untuk mempermudah memproyeksikan pengembalian dari obligasi.

Sebaliknya, penilaian saham memerlukan pertimbangan faktor-faktor yang agak lebih rumit. Perbedaan antara penilaian saham dan obligasi termasuk fakta bahwa saham tidak memiliki tanggal jatuh tempo yang ditetapkan yang memerlukan penyelesaian masalah, dan jumlah dividen yang dihasilkan akan tergantung pada seberapa baik kinerja perusahaan penerbit di pasar, termasuk mengenai menghasilkan penjualan. , mendapatkan keuntungan, dan melihat peningkatan yang stabil dalam nilai saham yang diterbitkan. Dengan rentang variabel yang lebih besar untuk dipertimbangkan, ini berarti penilaian saham bisa lebih rumit.

Terlibat dalam penilaian saham dan obligasi mungkin agak berbeda, tetapi tujuan akhir penilaian adalah sama untuk kedua jenis aset. Dalam setiap skenario, tujuannya adalah untuk menilai secara akurat nilai keseluruhan aset bagi investor. Ini termasuk mempertimbangkan jumlah pembelian awal, nilai pasar aset saat ini, dan apa yang bersedia dibayar oleh investor untuk membeli aset jika ditawarkan untuk dijual. Bagi investor yang tidak nyaman melakukan penilaian saham dan obligasi sendiri, analis keuangan dapat membantu mengumpulkan data yang relevan kemudian menyelesaikan proses penilaian dengan relatif sedikit usaha.