Apa Perbedaan Penggunaan Indikator Kecepatan Angin?

Indikator kecepatan angin, atau anemometer, sering digunakan untuk memantau kondisi yang berkaitan dengan perjalanan udara, lokasi kerja industri, dan perjalanan laut. Anemometer dapat memberikan informasi penting bagi pilot, pekerja industri, pelaut, dan bahkan peneliti. Mereka juga dapat digunakan untuk kegiatan rekreasi.

Stasiun cuaca terus memantau arah dan kecepatan angin dan menyampaikan informasi itu kepada publik. Anemometer dapat memungkinkan ahli meteorologi untuk memprediksi waktu kedatangan front badai dan perubahan pola cuaca. Informasi yang diperoleh dari indikator kecepatan angin yang dikombinasikan dengan suhu luar ruangan juga memberikan informasi faktor dingin angin yang relevan selama musim dingin.

Tergantung pada lokasinya, bandara mungkin memiliki indikator kecepatan angin yang ditempatkan di lebih dari satu tempat. Pilot membutuhkan informasi kecepatan angin dan pola angin untuk lepas landas dan mendarat dengan aman. Kecepatan dan pola angin yang bervariasi dapat mempengaruhi penerbangan, terutama di daerah di mana daerah pegunungan mengelilingi lembah. Pembersih tanaman dan pemadam kebakaran udara juga perlu mengetahui kecepatan dan arah angin agar dapat mengirimkan bahan kimia yang jatuh dari pesawat dengan aman dan efisien. Glider gantung, balon udara panas, dan penggemar model pesawat, semuanya mungkin menggunakan indikator kecepatan angin untuk menentukan kondisi terbang.

Sektor industri mungkin menggunakan indikator kecepatan angin untuk mengukur apakah kondisi aman bagi pekerja konstruksi di lokasi bangunan bertingkat tinggi. Informasi kecepatan angin juga dapat membantu pemerintah setempat menentukan keamanan jembatan gantung. Insinyur mungkin juga mengumpulkan data ini untuk memantau tegangan torsi dan goyangan yang dialami jembatan sebagai akibat dari angin.

Instrumentasi angin membantu perencana proyek menentukan lokasi optimal untuk ladang angin. Indikator kecepatan angin dapat membantu menentukan jenis dan ukuran turbin angin terbaik untuk dibangun di area tertentu. Pemilik ladang angin sering menggunakan pengukuran kecepatan angin untuk menghitung produksi energi selama periode waktu tertentu. Beberapa generator angin menggunakan komputerisasi digital, anemometer yang menghidupkan dan mematikan turbin tergantung pada kondisi angin.

Peneliti pertanian sering menggunakan indikator kecepatan angin untuk memantau erosi tanah dan efek klimaks pada berbagai tanaman. Ahli epidemiologi dapat mengumpulkan data kecepatan udara dan angin untuk menentukan pola penyebaran organisme patogen. Menggunakan anemometer di dalam ruangan, desainer dapat merancang sistem ventilasi yang lebih sehat. Berbagai industri pertambangan secara historis menggunakan indikator kecepatan angin untuk mengevaluasi sirkulasi udara masuk dan keluar dari lingkungan bawah tanah.

Anemometer sering dipasang pada pelampung atau dipasang sebagai bagian dari instrumentasi kapal untuk tujuan navigasi. Kecepatan angin, kedalaman air, serta waktu dan jarak yang ditempuh angin di atas lautan, memungkinkan ahli kelautan dan meteorologi untuk memprediksi ketinggian dan pola gelombang di laut. Pelaut di atas kapal bertiang juga perlu mengetahui kecepatan angin, terutama selama balapan musiman.