Apa Perbedaan Penggunaan Elektrolisis?

Orang menggunakan elektrolisis umumnya untuk meningkatkan penampilan pribadi mereka, tetapi prosesnya juga digunakan dalam manufaktur. Penggunaan elektrolisis dibatasi oleh ikatan kimia yang dapat dibangun atau dihancurkan.

Yang paling banyak dikenal dari semua penggunaan elektrolisis bisa dibilang adalah hair removal. Jenis elektrolisis ini digunakan untuk tujuan estetika. Ia bekerja dengan menghancurkan folikel rambut yang menghasilkan helai rambut yang tidak diinginkan. Orang sering memilih elektrolisis untuk hair removal karena alasan ini, karena penghancuran folikel rambut menghasilkan hair removal yang lebih permanen. Meskipun Food and Drug Administration (FDA) menyetujui elektrolisis untuk tujuan ini, elektrolisis tidak selalu terbaik untuk menghilangkan sejumlah besar rambut, karena memerlukan perawatan folikel individu.

Elektrolisis menginduksi reaksi kimia yang sebaliknya tidak akan terjadi, yang berarti bahwa ada banyak kegunaan elektrolisis dalam manufaktur industri. Misalnya, beberapa perusahaan menggunakannya untuk membuat logam tertentu lebih tahan terhadap korosi, proses yang dikenal sebagai anodisasi. Orang juga menggunakan elektrolisis untuk mengetsa dan menghias permukaan logam, serta untuk melapisi logam agar lebih kuat. Teknik ini juga berguna untuk elektrometalurgi, yaitu pemisahan dan pemurnian logam.

Penggunaan untuk elektrolisis juga termasuk memisahkan molekul air menjadi elemen dasar hidrogen dan oksigen. Teknik ini berguna di lingkungan yang keras atau terbatas. Astronot, misalnya, mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan melalui elektrolisis, seperti halnya mereka yang bepergian dengan kapal selam.

Kegunaan lain dari elektrolisis adalah penciptaan zat. Natrium klorat, kalium klorat, klorin dan aluminium semuanya diproduksi melalui elektrolisis. Zat lain yang dibuat melalui elektrolisis adalah magnesium dan kalsium. Zat-zat ini digunakan untuk tugas-tugas seperti membangun, memutihkan, dan mensterilkan.

Individu juga dapat mempelajari solusi menggunakan elektrolisis, bidang yang dikenal sebagai polarografi. Prinsip polarografi adalah bahwa seseorang dapat melakukan analisis kualitatif atau kuantitatif dengan membandingkan jumlah tegangan yang diterapkan pada larutan dengan jumlah arus yang melewati larutan. Polarografi bekerja pada dua prinsip utama: prinsip pertama adalah bahwa jumlah arus yang melewati larutan sebanding dengan jumlah elemen yang dipisahkan. Prinsip kedua adalah bahwa massa unsur-unsur yang dipisahkan sama dengan massa atom unsur-unsur, asalkan peneliti menerapkan pembagi integral.

Penggunaan elektrolisis mengharuskan para ilmuwan dan produsen memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang kimia pada tingkat molekuler dan atom. Ini karena keselamatan ilmuwan atau pabrikan bergantung pada produksi reaksi yang dapat diprediksi, sehingga menghasilkan zat atau ikatan yang dapat diprediksi dan aman. Elektrolisis tidak cocok bila prosesnya akan menimbulkan bahaya kimia.