Apa Perbedaan Penggunaan Bubuk Silika?

Banyak industri dan produsen umumnya menggunakan bubuk silika sendiri atau dalam kombinasi dengan bahan lain. Mineral ini memiliki sifat menyerap air dan mengental. Karakteristik ini membuat silika berguna dalam bahan konstruksi, kosmetik, dan beberapa makanan.

Silika adalah salah satu mineral paling umum di planet ini. Ini adalah komponen pasir dan kuarsa bersama dengan mineral lainnya. Produsen mendapatkan silika alami dengan menambang dan menggiling zat menjadi butiran atau bubuk halus. Beberapa perusahaan membuat silika sintetis, tetapi kedua jenis ini biasanya dimulai dengan pasir silika. Baik bubuk silika alami atau sintetis sering ditemukan dalam produk non-makanan.

Diatom mikroskopis, yang merupakan sisa-sisa kerangka bercangkang keras dari tanaman bersel tunggal, juga mengandung silika dioksida. Sisa-sisa ini ada di tempat tidur air asin dan air tawar. Jenis silika ini sering disebut sebagai silika amorf. Mereka sering digiling menjadi butiran atau bubuk halus, kadang-kadang disebut tepung silika. Silika tanah diatom dapat digunakan dalam produk makanan atau non-makanan.

Bubuk kuarsa atau bubuk kaca adalah pasir silika yang dipanaskan hingga suhu ekstrem dan meleleh. Pengrajin dan produsen membentuk dan membentuk bahan cair. Ketika didinginkan, zat tersebut menjadi kaca. Cat, plastik, lem polivinil klorida, dan pelapis tahan korosi semuanya mengandung bubuk silika. Dalam beberapa produk ini, silika bertindak sebagai zat pengental atau pengerasan.

Beberapa pembersih dan deterjen mengandung bubuk silika. Butiran mineral scrub permukaan dengan cara abrasi mekanis. Deterjen silika dapat digunakan untuk mencuci pakaian, piring, atau ditemukan di pembersih bubuk umum. Tindakan abrasif juga diinginkan pada beberapa pasta gigi, yang mengandung silika tanah diatom sebagai salah satu bahannya. Ketika digunakan dalam pembersih tangan, sifat abrasif silika dapat menyebabkan ruam atau iritasi kulit lainnya.

Kosmetik silika mengandung bedak translucent halus untuk menyerap minyak kulit. Mineral ini dianggap hipoalergenik dan beberapa percaya bahwa zat tersebut mengurangi visibilitas garis wajah dan kerutan. Konsumen dapat membeli bubuk silika dan menambahkan zat tersebut ke rumput atau tanah untuk meningkatkan retensi kelembaban. Beberapa percaya bahwa bentuk bubuk juga mencegah atau menghilangkan hama serangga, meskipun menghirup produk dapat menyebabkan peradangan paru-paru yang serius atau mungkin kanker.

Industri makanan dan farmasi umumnya menggunakan bubuk silika untuk kemampuan mineral menyerap hingga 50% dari beratnya dalam kelembaban. Food grade, atau bentuk tanah diatom dari bubuk silika, biasanya digunakan sebagai zat anti-penggumpalan dalam krimer kopi, makanan bubuk, dan bumbu. Paket gel mandiri yang sering ditemukan dalam obat-obatan dan botol suplemen yang dijual bebas biasanya mengandung beberapa bentuk silika.