Apa Perbedaan Penggunaan Belat Logam?

Ketika anggota tubuh, sendi, atau bagian tubuh perlu diimobilisasi untuk mencegah cedera atau membantu mempercepat penyembuhan, bidai logam sering digunakan. Logam yang digunakan untuk membuat bidai dapat bervariasi, meskipun aluminium adalah yang paling umum karena ringan dan tahan terhadap korosi. Belat logam dapat digunakan untuk berbagai tujuan, dan beberapa dirancang khusus untuk satu aplikasi saja, sementara yang lain lebih dapat disesuaikan untuk mengakomodasi berbagai jenis cedera. Beberapa belat menampilkan aluminium tipis dan fleksibel yang dapat dikonturkan ke anggota tubuh atau sendi.

Belat semacam itu sering kali diberi bantalan di kedua sisi aluminium untuk keamanan dan kenyamanan pasien. Aluminium dalam belat logam ini cukup fleksibel sehingga perangkat belat dapat ditekuk ke kontur tungkai sambil tetap memberikan banyak dukungan setelah belat diamankan di tempatnya. Untuk keamanan tambahan, terkadang mungkin untuk membungkus belat logam ini di sekitar sendi atau tungkai beberapa kali, sehingga menumpuk aluminium dan membuat stabilizer yang lebih tebal. Aluminium cenderung cukup ringan, yang berarti bidai yang dapat ditekuk seperti itu ideal untuk dikemas dalam kotak PXNUMXK atau ransel.

Belat logam lainnya lebih kaku dan tidak dimaksudkan untuk memungkinkan gerakan anggota tubuh atau sendi. Sendi siku yang kaku, misalnya, sering berbentuk L dan tidak dapat ditekuk. Pasien akan menempatkan lengannya ke dalam lekukan L, dan penjepit biasanya akan direkatkan pada tempatnya. Terkadang belat akan menampilkan tali pengait dan pengikat, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk merekam. Bagian dalam bidai biasanya memiliki bantalan untuk kenyamanan tambahan, meskipun bidai yang digunakan dalam situasi darurat mungkin tidak memiliki bantalan tersebut.

Jenis belat logam lainnya termasuk belat jari, belat lutut, belat kaki, dan perangkat lain yang dirancang khusus yang ditujukan untuk digunakan pada satu bagian tubuh tertentu. Beberapa jenis kawat gigi juga akan menampilkan batang logam, stabilisator, atau sisipan yang akan mencegah gerakan lateral sendi. Beberapa penyangga lutut, misalnya, akan menampilkan bingkai berengsel yang memungkinkan gerakan lutut yang normal dari depan ke belakang, tetapi mencegah gerakan dari sisi ke sisi. Desain ini berguna untuk pasien yang baru pulih dari cedera lutut atau operasi; daerah yang terkena dapat mulai sembuh dan pasien dapat mulai memulihkan mobilitas tanpa risiko cedera dari gerakan lateral.