Sementara aliterasi dapat digunakan dalam beberapa cara yang berbeda, aliterasi sering digunakan untuk menciptakan penekanan dan menarik perhatian pembaca pada ide atau frasa tertentu. Baik dalam puisi maupun prosa, aliterasi dapat digunakan untuk membuat baris atau frasa tertentu menonjol bagi pembaca dari teks di sekitarnya, memungkinkan penyair atau penulis untuk lebih mudah memberikan penekanan dengan cara yang alami dan halus. Ada juga penggunaan aliterasi dalam konteks tertentu, termasuk penggunaan aliterasi untuk membuat onomatopoeia dalam teks dan untuk membuat nama karakter atau frasa lain lebih mudah diingat.
Penggunaan aliterasi dapat bervariasi, tergantung pada gaya penulis tertentu, karya di mana itu terjadi, dan cara penggunaannya. Salah satu penggunaan aliterasi yang paling umum dalam semua jenis karya tulis adalah untuk menekankan ide atau frasa tertentu. Hal ini dapat dilakukan baik dalam puisi maupun prosa, yang menjadikan aliterasi sebagai perangkat linguistik yang serbaguna dan berguna bagi seorang penulis untuk dipahami dan digunakan. Bila digunakan dengan benar, frasa aliteratif biasanya menonjol di antara teks di sekitarnya, karena pembaca sampai pada pengulangan bunyi vokal atau konsonan dan meninggalkan kesan yang berbeda.
Ada juga beberapa penggunaan aliterasi yang agak lebih spesifik, biasanya dalam konteks atau jenis tulisan tertentu. Onomatopoeia adalah perangkat puitis di mana bahasa digunakan untuk meniru suara tertentu, baik melalui mimikri langsung, seperti “bang,” atau dengan metode yang lebih halus. Ada beberapa penggunaan aliterasi dalam puisi yang memungkinkan kata-kata aliteratif untuk membuat onomatopoeia tanpa secara langsung menyatakan suara yang ingin disampaikan. Jika seorang penyair, misalnya, menulis “ular merayap perlahan,” maka frasa tersebut tidak hanya menonjol di antara teks-teks di sekitarnya, tetapi juga meniru suara mendesis yang sering dikaitkan dengan ular, menciptakan bentuk onomatopoeia yang halus.
Beberapa penggunaan aliterasi sedikit lebih insidental, dan berfungsi untuk membuat frasa atau nama lebih mudah diingat tanpa konteks tertentu. Nama karakter, misalnya, sering dibuat dengan menggunakan aliterasi agar namanya menonjol dan mudah diingat. Ini termasuk nama-nama seperti Daffy Duck, Mickey Mouse, Peter Parker, Reed Richards, dan nama panggung seperti Harry Houdini dan Marilyn Monroe. Frasa atau ucapan umum sering kali menampilkan penggunaan aliterasi untuk membuatnya lebih mudah diingat, termasuk frasa seperti “tempat tidur dan sarapan”, “over and out”, dan “aman dan sehat”.