Apa Perbedaan Metode Regulasi Perdagangan Internasional?

Regulasi perdagangan internasional merupakan proses yang kompleks karena terdapat perbedaan aturan yang mengatur impor dan ekspor barang yang terkadang saling mengganggu. Di AS, pemerintah menetapkan kebijakan dan standar yang diberlakukan di seluruh negara untuk perdagangan perdagangan, dan masing-masing negara bagian juga memiliki otoritas. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) diharapkan dapat memberikan pendekatan global untuk menegakkan peraturan, dan berupaya melindungi negara-negara perdagangan dari praktik perdagangan yang curang atau tidak adil. Metode khusus mungkin termasuk menggunakan aturan untuk menjaga negara agar tidak menerima barang berbahaya atau barang yang mungkin diproduksi secara ilegal, sambil menjaga pasar tetap kompetitif.

Sebelum metode regulasi perdagangan internasional dapat diterapkan, regulator harus menyadari perilaku yang berpotensi merusak yang muncul. Badan pengatur mengidentifikasi kemungkinan dan ancaman yang ada terhadap perdagangan internasional, dan menetapkan standar yang sesuai. Undang-undang ini ada untuk melindungi negara dan bisnis yang terlibat dengan perdagangan selain konsumen akhir yang pada akhirnya dapat mengkonsumsi atau menggunakan barang impor.

Cara-cara yang digunakan untuk menegakkan peraturan perdagangan internasional meliputi penerapan langkah-langkah untuk mencegah monopoli dengan tetap mendorong persaingan yang sehat. Ini mungkin termasuk melarang satu organisasi untuk hanya berpartisipasi dalam perdagangan dengan satu negara dalam apa yang dianggap sebagai lingkungan ekonomi tertutup. Regulasi terutama dibuat dengan cara mempromosikan ekonomi terbuka di mana aktivitas impor dan ekspor dapat terjadi dengan lebih bebas.

Proteksionisme bisa sangat merusak ekonomi mana pun dan terutama mengancam negara yang sangat bergantung pada perdagangan internasional. Terjadinya proteksionisme mungkin muncul lebih sering di bawah kondisi ekonomi kontrak ketika suatu negara dapat mencoba untuk mengurangi persaingan dari negara-negara asing dengan menempatkan pembatasan, kuota, dan pajak yang tinggi pada barang-barang perdagangan. Metode regulasi perdagangan internasional dapat mencakup upaya untuk membuat dan menegakkan hukum yang dirancang untuk mengekang praktik proteksionis.

Cara-cara pengaturan perdagangan internasional seringkali dibuat sedemikian rupa sehingga bisnis perdagangan tidak terhambat. Peraturan juga ada untuk mencegah kompromi atau praktik tidak etis di antara para peserta perdagangan. Ini bisa sulit dengan standar bersaing dari negara yang berbeda.

Tujuan bersama antar negara, bagaimanapun, dapat didukung dengan penciptaan beberapa kesepakatan sukarela antara negara-negara perdagangan yang berpartisipasi. Sebuah dokumen mungkin menguraikan praktik-praktik tertentu yang dianggap dapat diterima dan tidak dapat diterima di seluruh perdagangan internasional. Tema-tema ini mungkin termasuk kesepakatan untuk mengimpor dan mengekspor barang-barang yang diproduksi dengan cara yang tidak berbahaya bagi lingkungan, misalnya, dan produk yang juga akan menghasilkan hasil yang ramah lingkungan bagi konsumen.