Apa Perbedaan Metode Mendiagnosis Budaya Organisasi?

Definisi klasik budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan yang melekat dalam operasi dan lingkungan perusahaan. Mendiagnosis budaya organisasi diperlukan untuk menentukan bagaimana atau mengapa perusahaan melakukan apa yang dilakukannya. Cara yang berbeda untuk mendiagnosis budaya organisasi termasuk meninjau yang tidak terlihat, terlihat, dan perilaku perusahaan. Atribut yang tidak terlihat meliputi sikap atau nilai, atribut yang terlihat meliputi artefak yang mungkin berupa pakaian atau iklan karyawan, dan perilaku dapat berupa pelatihan atau sistem keuangan. Ketiga atribut biasanya berada dalam budaya perusahaan.

Mendiagnosis budaya organisasi dengan benar dimulai dengan meninjau pernyataan misi dan tujuan perusahaan. Dokumen-dokumen ini cenderung menguraikan fitur budaya organisasi yang tidak terlihat. Sikap, keyakinan, dan nilai-nilai yang ada di sini biasanya diajarkan kepada setiap karyawan di perusahaan. Namun, dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin mengizinkan interpretasi yang berbeda dari atribut individu yang tidak terlihat ini. Berjalan melalui perusahaan dan berbicara dengan beberapa manajer atau karyawan seringkali diperlukan untuk menyelesaikan langkah ini sepenuhnya.

Atribut yang terlihat dapat lebih ditentukan ketika mendiagnosis budaya organisasi. Artefak mewakili item visual yang terlihat baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pakaian karyawan, misalnya, dapat menunjukkan bagaimana formal atau informal perusahaan cenderung beroperasi. Kampanye iklan memungkinkan individu untuk melihat bagaimana perusahaan memilih untuk memulai kontak dengan pelanggan potensial. Lini produk adalah atribut lain di sini yang menunjukkan budaya organisasi perusahaan, khususnya kualitas setiap produk yang diproduksi.

Seperangkat atribut lain yang terlihat adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seluruh departemen dalam perusahaan. Mendiagnosis budaya organisasi dari atribut ini seringkali sangat penting. Pelaporan keuangan, perekrutan dan pemecatan karyawan, pelatihan program, dan praktik lainnya adalah beberapa atribut yang paling umum di sini. Sayangnya, mendiagnosis budaya organisasi dari atribut ini tidak selalu mudah. Audit atau tinjauan formal biasanya diperlukan untuk meninjau sistem ini.

Penting untuk memahami budaya organisasi perusahaan. Pertama, calon karyawan mungkin ingin tahu lebih banyak tentang perusahaan sebelum melamar dan mendapatkan pekerjaan untuk memastikan kecocokan karier yang tepat. Kedua, perusahaan mitra mungkin menginginkan informasi ini untuk memastikan bisnis lain memiliki nilai yang sama saat menjalankan operasi. Ketiga, pemangku kepentingan eksternal atau calon investor mungkin menginginkan informasi tentang perusahaan untuk menentukan apakah bisnis tersebut merupakan investasi yang layak atau sesuai dengan nilai mereka. Either way, budaya organisasi perusahaan harus memberikan informasi yang diperlukan untuk setiap tujuan.