Metode yang akan digunakan untuk manajemen modal intelektual tergantung pada jenis modal. Tiga dari jenis yang paling umum adalah modal manusia, struktural, dan relasional. Masing-masing membutuhkan penanganan yang berbeda agar dapat berkembang dan berkembang. Secara keseluruhan, proses manajemen modal intelektual adalah pengelolaan sumber daya intelektual baik yang tidak berwujud maupun yang berwujud.
Manajemen sumber daya manusia terutama terdiri dari memelihara dan mengembangkan tenaga kerja. Karyawan memiliki satu-satunya jenis modal intelektual yang dapat meninggalkan perusahaan. Untuk terus mendapatkan manfaat dari sumber daya manusianya, organisasi biasanya akan fokus pada upaya retensi. Organisasi juga dapat menemukan cara untuk membantu tenaga kerja berkembang, mulai dari mendorong inovasi hingga memfasilitasi pengembangan keterampilan.
Aspek lain dari manajemen modal intelektual adalah pemeliharaan modal struktural. Ini adalah kerangka kerja yang memungkinkan berfungsinya sumber daya manusia. Pengelolaan kawasan ini meliputi kekayaan intelektual seperti merek dagang, paten, dan database. Ini juga dapat mencakup properti fisik seperti bangunan dan perangkat keras. Sebuah organisasi biasanya akan mengelola aset ini dengan pelacakan yang cermat, manajemen inventaris, dan strategi.
Modal relasional adalah bagian yang berfokus pada pelanggan dari manajemen modal intelektual. Ini mencakup hubungan pelanggan dengan perusahaan secara keseluruhan dan karyawan individu. Cara khusus di mana perusahaan melibatkan pelanggannya dapat meningkatkan loyalitas dan rujukan, selain meningkatkan citranya di mata masyarakat umum. Merek dagang juga dapat dimasukkan dalam kategori ini, dan di samping waralaba dan lisensi. Cara umum untuk mengelola sumber daya ini adalah mempertahankan kontak dekat dengan pelanggan melalui cara seperti survei, promosi, dan program khusus yang unik bagi perusahaan.
Manajemen modal intelektual terkadang dikombinasikan dengan proses manajemen pengetahuan. Proses yang lebih umum ini mengelola semua aset pengetahuan organisasi, dari yang tidak berwujud hingga yang dapat diukur. Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, sebuah organisasi dapat memudahkan proses pelacakan, pengelolaan, dan penggunaan sumber dayanya. Ini juga dapat menjelaskan cara-cara di mana modal intelektual dan pengetahuan saling terkait.
Modal intelektual organisasi pada dasarnya adalah pengetahuan yang dikumpulkan yang diubah menjadi aset berharga. Modal intelektual mungkin digunakan secara aktif atau ada sebagai semacam debit dalam sumber daya organisasi. Dengan mengelola sumber daya ini secara efektif, sebuah organisasi dapat yakin bahwa ia menuai manfaat dari semua aset intelektual yang tersedia. Ini biasanya termasuk mengenali, mempertahankan, dan mengatur aset-aset ini untuk efek yang optimal.