Apa Perbedaan Metode Analisis Kebijakan Moneter?

Analisis kebijakan moneter menyangkut dirinya dengan tinjauan tindakan bank sentral untuk mengelola ekonomi. Dua faktor terbesar dalam kebijakan moneter adalah perubahan tingkat bunga atau perubahan jumlah uang beredar dalam perekonomian. Ekonom terlibat dalam analisis kebijakan moneter untuk menentukan apakah tindakan bank sentral – dan pemerintah yang mengendalikan bank sentral – membantu atau merugikan perekonomian. Metode analisis kebijakan yang berbeda termasuk penggunaan model ekonomi, tinjauan sejarah, dan makalah akademis untuk membahas kebijakan moneter. Studi-studi ini mungkin memerlukan beberapa waktu untuk diselesaikan tergantung pada sifat studinya.

Para ekonom menggunakan model untuk menjelaskan aktivitas kehidupan nyata dalam suatu perekonomian, menjadikannya populer untuk meninjau kebijakan ekonomi bank sentral atau pemerintah. Model dapat mencakup banyak informasi, seperti data historis dan terkini, atau menjelaskan tindakan konsumen terkait kebijakan moneter. Singkatnya, model ini menggunakan masukan yang dikumpulkan oleh para ekonom dari kebijakan moneter dan aktivitas dalam perekonomian saat ini. Model analisis kebijakan moneter seringkali memiliki hasil yang diharapkan, seperti suku bunga rendah akan menghasilkan pinjaman yang lebih tinggi dari bank. Aspek teknis lain dari model ini juga mencoba menjelaskan mengapa hasil yang diharapkan mungkin tidak terjadi.

Tinjauan historis sedikit kurang intens daripada penggunaan model ekonomi untuk analisis kebijakan moneter. Ekonom melihat situasi sebelumnya dalam sejarah untuk menentukan mengapa atau mengapa tidak kebijakan moneter saat ini tidak memiliki efek yang tepat. Sejarah biasanya dapat memberikan beberapa alasan yang baik tentang bagaimana bank sentral atau pemerintah harus membentuk kebijakan moneternya. Misalnya, ekonomi yang berada dalam periode siklus bisnis kontraksi mungkin memerlukan tinjauan historis untuk menilai kebijakan apa yang akan membantu mengubah periode ini. Sayangnya, tinjauan historis tidak selalu merupakan metode terbaik untuk analisis kebijakan moneter.

Studi akademis dan makalah seringkali merupakan kombinasi dari dua metode tinjauan sebelumnya yang digabungkan. Banyak profesor yang bekerja di perguruan tinggi dan universitas memiliki gelar PhD di bidang ekonomi dan kemampuan untuk melakukan tinjauan menyeluruh pada ekonomi dan analisis kebijakan moneter. Studi-studi ini — yang mungkin didanai sebagian oleh pemerintah — membantu memberikan analisis konkret tentang tindakan kebijakan moneter tertentu. Menggunakan banyak PhD yang berbeda untuk membuat makalah membantu menghilangkan bias dari penelitian dan menghasilkan dukungan sejati untuk hipotesis yang disajikan. Sekali lagi, bagaimanapun, panjang makalah dan hipotesis yang disajikan mungkin tidak selalu menangkap esensi dari kebijakan moneter dan dampaknya terhadap semua demografi dalam suatu perekonomian.