Apa Perbedaan Metadon dan Morfin?

Beberapa perbedaan antara metadon dan morfin adalah waktu paruh, biaya, dan kegunaannya. Metadon dan morfin sangat berbeda hanya berdasarkan berapa lama mereka bertahan, karena metadon bertahan setidaknya sepuluh kali lebih lama daripada morfin. Profesional kesehatan terkadang menyukai metadon karena biayanya yang relatif rendah. Metadon juga disukai dalam situasi di mana pecandu narkoba atau mantan pecandu narkoba membutuhkan obat pereda nyeri, karena pasien tidak cepat menjadi tergantung padanya.

Metadon bertahan lebih lama daripada morfin di dalam tubuh. Waktu paruh morfin adalah dua hingga tiga jam, sedangkan waktu paruh metadon adalah 24 jam atau lebih. Saat tubuh memproses obat-obatan ini, mereka juga keluar melalui berbagai cara. Metadon keluar melalui urin pasien, sedangkan morfin melalui ginjal dan saluran empedu terlebih dahulu.

Perbedaan lain antara metadon dan morfin adalah bahwa metadon secara umum jauh lebih murah. Morfin mahal untuk diproduksi dan harus digunakan dalam jumlah yang lebih besar daripada metadon. Beberapa dokter lebih memilih metadon karena alasan ini, terutama ketika berhadapan dengan pasien yang tidak stabil secara finansial. Obat tersebut telah menghadapi kritik, bagaimanapun, karena kadang-kadang diresepkan untuk nyeri ringan. Metadon tidak boleh digunakan untuk nyeri ringan, juga tidak boleh digunakan sembarangan, karena overdosis relatif mudah.

Metadon dan morfin digunakan dalam situasi yang berbeda. Secara umum, metadon digunakan dalam situasi di mana morfin tidak bekerja atau pasien pernah menyalahgunakan narkotika di masa lalu. Jika morfin diberikan kepada pasien yang pernah menyalahgunakan narkotika, pasien mungkin merasakan tinggi yang serupa dan kambuh. Meskipun metadon dapat menyebabkan gejala putus obat jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, metadon dianggap lebih aman daripada morfin.

Morfin adalah obat adiktif, itulah sebabnya mengapa itu adalah zat yang dikendalikan di sebagian besar tempat. Di sisi lain, sementara metadon dapat melakukan beberapa fungsi yang sama, itu tidak dianggap sebagai kecanduan. Kedua obat tersebut seringkali dikontrol dengan ketat, dengan pemeriksaan rutin pada pasien rawat jalan untuk memastikan obat digunakan dengan benar.

Di sisi lain, metadon dan morfin memiliki banyak kesamaan. Keduanya digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, selain tersedia dalam bentuk cair dan kapsul. Kedua obat nyeri juga dapat memiliki efek samping yang mengancam jiwa, seperti pernapasan lambat atau pusing parah. Jika efek samping yang parah diamati, orang tersebut harus mencari perhatian medis sesegera mungkin. Obat tidak boleh diminum dengan alkohol, yang dapat meningkatkan kemungkinan memiliki efek samping seperti pusing.