Apa Perbedaan Meningitis dan Ensefalitis?

Meningitis dan ensefalitis adalah infeksi yang mempengaruhi otak. Perbedaan antara keduanya diamati di wilayah otak yang mereka infeksi. Proses infeksi ini masing-masing dapat menyebabkan peradangan atau pembengkakan otak dan dapat memicu efek samping yang serius atau bahkan kematian.
Sementara kedua infeksi mempengaruhi otak, meningitis menyerang meninges atau lapisan pelindung seperti selaput otak dan sumsum tulang belakang. Gejalanya bisa datang dengan cepat dan seringkali termasuk sakit kepala parah, leher kaku, dan kemungkinan demam. Ensefalitis, di sisi lain, mempengaruhi otak itu sendiri, dengan gejala seperti flu. Setiap kondisi dapat terjadi dengan sendirinya atau dalam hubungannya dengan yang lain.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah dengan hal-hal seperti memori, konsentrasi dan tidur. Setiap kondisi juga dapat menyebabkan kebingungan, mual dengan atau tanpa muntah, dan kemungkinan aktivitas kejang. Meningitis juga dapat hadir dengan perubahan warna kulit atau ruam. Ensefalitis dapat memicu masalah dengan sensasi atau perasaan pada anggota badan, dengan kemungkinan kelemahan atau bahkan kelumpuhan.

Infeksi yang memicu meningitis dan ensefalitis biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, biasanya melalui pertukaran cairan tubuh. Bakteri yang menyebabkan kondisi ini dapat bertahan hidup dan diangkut melalui air liur, sekresi hidung atau kotoran usus. Penularan infeksi ini dapat terjadi dengan berbagi barang-barang pribadi atau bahkan tinggal di dekat orang yang terinfeksi. Begitu masuk ke dalam tubuh, infeksi memasuki aliran darah dan menuju ke otak.

Pembengkakan yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis dapat sembuh dengan sendirinya, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Efek samping jangka panjang yang serius dari meningitis dan ensefalitis dapat mencakup hal-hal seperti kesulitan berbicara, mendengar, melihat, atau mengingat dan perubahan perilaku atau suasana hati. Kasus infeksi yang parah juga dapat mencakup hilangnya koordinasi otot atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu, juga disebut sebagai kelumpuhan, dan kerusakan otak.

Meningitis yang parah berpotensi menyebabkan gagalnya organ-organ tertentu dalam tubuh, terutama ginjal. Jika tidak diobati, meningitis juga dapat menyebabkan tubuh mengalami syok, suatu kondisi yang mengancam jiwa di mana tubuh tidak cukup mengedarkan darah, secara signifikan mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi yang mengalir ke seluruh tubuh.

Ensefalitis dapat memengaruhi pernapasan dengan menyebabkan gangguan pernapasan atau masalah pernapasan yang parah. Gangguan pernapasan, seperti syok, menurunkan jumlah oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh. Jika proses infeksinya cukup parah, bisa menyebabkan tubuh mengalami koma, keadaan tidak sadarkan diri. Meningitis dan ensefalitis, jika tidak diobati dalam keadaan paling berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian.