Apa Perbedaan Jenis Trope?

Ada enam jenis kiasan yang umum termasuk ironi, alegori dan metafora. Ada juga jenis kiasan lain yang tak terhitung banyaknya yang digunakan dalam retorika mulai dari kiasan hingga zeugma. Sebuah kiasan adalah setiap situasi di mana seorang pembicara, penulis atau penyair bermain dengan kata-kata. Lebih khusus lagi, di sinilah kata-kata diganti dengan kata lain, tetapi artinya tetap sama. Tropes juga merupakan kata-kata yang tetap sama dengan perubahan makna.

Metafora adalah kiasan yang umum digunakan dalam puisi, fiksi, dan pidato. Ini adalah penggantian langsung dari satu istilah, ide atau objek dengan yang lain. Sementara detail permukaan metafora berubah, makna batin tetap konsisten. Kiasan metafora seringkali khusus untuk budaya dan mungkin tidak dipahami sepenuhnya oleh orang luar.

Alegori adalah metafora yang diperluas, yang mencakup keseluruhan puisi, cerita, atau karya seni. Detail permukaan menceritakan satu cerita, tetapi makna yang lebih dalam dapat diperoleh jika dipelajari dengan cermat. Contoh utama dari kiasan alegori adalah “Pertanian Hewan” oleh George Orwell. Di permukaan, ini adalah kisah sebuah peternakan di mana hewan memberontak dan kemudian masalah terjadi. Alegorinya adalah bahwa pertanian adalah pengganti langsung untuk Rusia Tsar dan hewan-hewannya adalah Bolshevik yang menggulingkannya.

Ironi mirip dengan sarkasme dalam kenyataan bahwa detail permukaan mengatakan satu hal, tetapi makna yang berbeda tersirat. Ironi trope berbeda dengan ‘sense of irony’ dimana seseorang mengapresiasi peristiwa-peristiwa ironis. Ada tiga jenis utama ironi: ironi dramatis, ironi lisan dan ironi situasional.

Metonymy terjadi ketika sesuatu dijelaskan menggunakan nama sesuatu yang berbeda, tetapi terkait. Misalnya, menggunakan kata ‘minum’ berarti alkohol, atau ‘Westminster’ berarti pemerintah Inggris dan ‘Gedung Putih’ berarti pemerintahan Presiden Amerika adalah jenis metonimi. Seperti metafora, kiasan metonimi seringkali spesifik secara budaya dan mungkin tidak dipahami oleh orang lain.

Sinekdoke terkait dengan metonimi dan ketika keseluruhan diwakili oleh sebagiannya. Misalnya, ‘Kantor Oval’ digunakan untuk mengartikan Gedung Putih. Contoh lain termasuk menggunakan ‘roda’ berarti mobil dan ‘mesin’ berarti ‘kereta api.’

Antanaclasis tropes terjadi ketika sebuah kata diulang beberapa kali, tetapi arti kata tersebut berubah secara halus setiap kali. “Hamlet” William Shakespeare memberikan satu contoh seperti itu dengan kalimat: “lembutkan dirimu lebih sayang…atau…kau akan membuatku bodoh.” Antanaclasis tropes adalah jenis permainan kata yang sering digunakan dalam slogan dan headline.