Apa Perbedaan Antara Suku Bunga dan APR?

Suku bunga dan APR (tingkat persentase tahunan) adalah dua cara untuk mengevaluasi dan membandingkan pinjaman. Konsep suku bunga cukup mudah dipahami. Ini hanyalah jumlah bunga yang dikenakan per tahun atas pinjaman. Jadi tingkat bunga 5% berarti bahwa setiap tahun peminjam akan membayar bunga 5%. APR sedikit lebih kompleks dan mengacu pada bunga ditambah biaya dimuka yang dibebankan pada pinjaman, di samping hal-hal seperti perlindungan hipotek, yang ditabulasikan ke dalam pinjaman selama masa pakainya. Beberapa orang menyebut ini tingkat persentase aktual karena mencerminkan beberapa biaya umum yang terkait dengan mendapatkan pinjaman, tetapi masalahnya sedikit lebih rumit.

Saat mengevaluasi suku bunga dan APR, banyak orang diberitahu untuk melihat APR sebagai cara terbaik untuk membandingkan pinjaman. Ini bisa masuk akal dalam beberapa kasus karena dua tingkat APR yang berbeda dengan tingkat bunga yang sama dapat mengatakan banyak tentang biaya yang melekat pada pinjaman. Di sisi lain, para ahli keuangan dengan cepat mengamati bahwa kebanyakan orang yang memperoleh pinjaman tidak selalu berencana untuk menyimpannya selamanya. Karena APR menyebarkan biaya yang dibebankan selama masa pinjaman, itu mungkin tidak secara akurat mewakili jenis biaya yang dikeluarkan pemberi pinjaman jika dia mengubah pinjaman. Biaya di muka tidak cenderung hilang jika seseorang mengubah pinjaman baru, dan mereka dapat dihapus dari total ekuitas, atau pinjaman baru harus membayar biaya tersebut.

Panjang pinjaman memiliki efek yang bervariasi pada tingkat suku bunga dan April. Suku bunga, asalkan tetap, tidak berubah. Tetap sama apakah pinjaman itu untuk 20 atau 40 tahun. April memang berubah. Lebih mudah untuk menyembunyikan biaya dalam pinjaman yang lebih panjang sehingga APR tidak tampak lebih tinggi daripada tingkat bunga. Sekali lagi harus dicatat bahwa biaya yang termasuk dalam APR dianggap dibayar di muka, jadi apa yang mungkin tampak bagus untuk hipotek jangka panjang, perlu dipertimbangkan lebih hati-hati. Perbandingan aktual biaya di muka mungkin lebih berguna daripada perbandingan suku bunga dan APR.

Penting juga untuk dicatat bahwa APR tidak mencerminkan semua biaya yang dibebankan. Ini tidak mencerminkan biaya keterlambatan pembayaran, dan sangat penting untuk mengetahui biaya apa yang berhak dikeluarkan oleh lembaga pemberi pinjaman saat menghitung APR. Namun, meskipun perhitungan ini tidak sempurna, umumnya merupakan dasar perbandingan yang lebih baik daripada suku bunga saja. Perbandingan tersebut harus diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut sebelum menentukan penawaran pinjaman yang paling menarik.