Sigmoidoskopi dan kolonoskopi memberi dokter pemandangan bagian dalam usus besar, dengan kolonoskopi melihat seluruh usus besar dan sigmoidoskopi hanya melihat sepertiga bagian bawah. Seorang dokter dapat merekomendasikan sigmoidoskopi dan kolonoskopi untuk menyaring pasien untuk kanker usus besar, mengevaluasi pasien dengan gangguan saluran pencernaan, atau melakukan prosedur seperti pengangkatan polip. Sigmoidoskopi membutuhkan waktu lebih sedikit dan kurang invasif, sedangkan kolonoskopi lebih teliti dan mungkin lebih tepat untuk kasus tertentu.
Persiapan untuk sigmoidoskopi dan kolonoskopi adalah sama. Pasien mungkin perlu berhenti minum obat tertentu seperti pengencer darah dan harus menjalani diet khusus sehari sebelum prosedur. Dokter mungkin juga meresepkan obat pencahar. Tujuan dari pengobatan dan diet adalah untuk membersihkan usus besar sehingga dokter dapat memperoleh gambaran yang baik. Proses ini seringkali tidak nyaman bagi pasien, tetapi diperlukan untuk tes yang berhasil.
Pada hari sigmoidoskopi atau kolonoskopi, pasien akan pergi ke rumah sakit atau klinik. Untuk kolonoskopi, pasien dapat ditempatkan di bawah anestesi umum atau sedasi. Pasien yang dijadwalkan untuk sigmoidoskopi dapat menerima sedasi ringan agar mereka tetap nyaman. Pasien berbaring dalam posisi yang akan mengekspos rektum, dan dokter memasukkan tabung panjang dan fleksibel dengan kamera terpasang. Dokter memajukan tabung ke usus besar untuk mengevaluasinya, dan juga melihat usus besar saat keluar.
Pada pemeriksaan sigmoidoskopi dan kolonoskopi, dokter mencari tanda-tanda kelainan seperti bercak jaringan yang tampak berbeda, polip, kantong, dan lain sebagainya. Jika dokter melihat sesuatu yang terlihat mencurigakan, mungkin perlu untuk mengambil sampel. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan dengan tabung kaku untuk memungkinkan pengangkatan polip dalam beberapa kasus. Setiap bahan yang dikeluarkan selama tes dapat dievaluasi oleh ahli patologi untuk menentukan apakah itu bersifat kanker.
Perbedaan paling penting antara sigmoidoskopi dan kolonoskopi adalah bahwa tes sigmoidoskopi hanya melihat sepertiga dari usus besar, sedangkan kolonoskopi memberikan pandangan yang lengkap. Jika seorang dokter memiliki kekhawatiran khusus tentang risiko kanker usus besar, kolonoskopi mungkin merupakan pilihan yang lebih baik untuk pasien. Tes ini memakan waktu lebih lama dan lebih invasif, tetapi dapat mencapai hasil yang lebih baik. Jika ada bahan kanker di sepanjang usus besar, kolonoskopi lebih mungkin untuk menangkapnya.