Sedangkan dalam dunia fashion, stola seringkali disamakan dengan selendang, terdapat perbedaan di antara keduanya. Meskipun masing-masing dapat digunakan sebagai aksesori untuk gaun pesta atau gaun, stola biasanya digunakan untuk menutupi bahu. Selendang, bagaimanapun, biasanya dirancang khusus sebagai alat penghangat selain pelengkap pakaian.
Alih-alih kehangatan, stola sering dipakai untuk memamerkan kain tertentu, seperti satin, atau bulu, seperti bulu putih. Perbedaan utama antara stola dan selendang terletak pada ukuran dan bahannya. Stola biasanya berbentuk persegi panjang dan lebarnya berkisar antara 2-4 kaki (61-122 cm) dan panjang 5-6 kaki (152-183 cm). Selendang umumnya berbentuk segitiga dan berukuran lebih besar—lebarnya sekitar 3 kaki (91 cm) dan panjang 7 kaki (213 cm). Mereka juga dibangun dengan bahan yang lebih berat.
Bahan curian umumnya mencakup kain yang lebih ringan seperti sifon, sutra, dan satin; atau bulu, yang dilapisi dengan salah satu kain yang lebih ringan. Selendang juga dapat dilihat pada kain sutra, tetapi paling sering dirajut atau ditenun dari wol kasmir atau pasmina. Kedua aksesoris fesyen ini tersedia dalam berbagai ukuran, gaya, pola, dan warna. Stola dan syal memiliki kegunaan yang sama sepanjang sejarah, tetapi dengan cara yang berbeda.
Stola pada awalnya digunakan sebagai syal yang digantung di bagian depan, seringkali untuk tujuan keagamaan. Ini biasanya diwarnai atau disulam untuk menunjukkan peristiwa tertentu, seperti penahbisan seorang imam. Sebelum menambahkan kemewahan pada pakaian, stola bulu sebenarnya dipakai untuk melindungi dari kutu dan kutu, memikat mereka ke bulu daripada rambut atau tubuh. Seperti stola, selendang juga berfungsi sebagai alat pelindung, meskipun untuk tujuan menjaga tubuh tetap hangat. Selain itu, ini juga dapat dilihat dalam upacara keagamaan, seperti pemakaman dan pernikahan tradisional Yahudi.
Penggunaan tambahan untuk stola dan selendang ada saat ini. Misalnya, stola dapat digunakan untuk menunjukkan penghargaan atau prestasi akademik lulusan. Selendang rajutan adalah hiburan populer bagi banyak orang, terutama mereka yang ingin membantu orang lain. Juga dikenal sebagai selendang doa, hadiah ini dirajut oleh individu yang peduli dan kemudian diteruskan ke orang lain untuk membantu meringankan penderitaan mereka dengan doa dan berkah.
Meskipun ada banyak kesamaan antara stola dan selendang, ada juga banyak perbedaan. Mempelajari cara menguraikan di antara keduanya tidaklah sulit; hanya ingat bahwa stola menyerupai syal, hanya lebih besar. Selendang menyerupai segitiga sebagian besar waktu.