Banyak orang menggunakan istilah refluks asam dan gangguan pencernaan secara bergantian. Karena kedua masalah kesehatan ini sering terjadi secara bersamaan, mudah untuk memahami bagaimana mereka dapat secara keliru dianggap sebagai fenomena tunggal. Namun, sebenarnya, refluks asam dan gangguan pencernaan adalah dua kondisi terpisah yang dapat terjadi bersamaan atau terpisah. Refluks asam mengacu secara khusus pada penyebaran asam lambung ke kerongkongan. Sebaliknya, gangguan pencernaan adalah istilah kolektif untuk berbagai gejala tidak nyaman yang dapat terjadi setelah makan.
Refluks asam adalah pergerakan asam lambung ke kerongkongan, biasanya mengakibatkan sensasi terbakar yang sangat tidak menyenangkan atau bahkan menyakitkan di dada yang dikenal kebanyakan orang sebagai mulas. Ini juga dapat disertai dengan gejala seperti bersendawa, cegukan, kembung, mual, dan sakit tenggorokan. Fenomena ini terjadi ketika katup otot di dasar kerongkongan yang biasanya terbuka hanya untuk memungkinkan makanan masuk ke lambung gagal berfungsi dengan baik, sehingga asam pencernaan meresap ke tenggorokan. Mereka yang mengalami mulas tiga kali seminggu atau lebih mungkin menderita penyakit refluks asam, yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Salah satu alasan refluks asam dan gangguan pencernaan sering membingungkan adalah refluks asam sering dipicu oleh makan, seperti halnya gangguan pencernaan. Tetapi refluks asam memiliki banyak kemungkinan penyebab lain, termasuk merokok, minum obat tertentu, obesitas, dan kehamilan. Banyak orang yang berhasil mengatasi gejala refluks asam dengan obat yang dijual bebas. Mereka yang menderita GERD mungkin merasa perlu untuk mendapatkan obat resep untuk meredakannya.
Gangguan pencernaan adalah label kolektif untuk berbagai gejala tidak nyaman yang dapat terjadi setelah makan. Refluks asam dan gangguan pencernaan sering bercampur aduk karena sebagian besar fakta bahwa ketika refluks asam terjadi setelah makan, biasanya dianggap sebagai gejala gangguan pencernaan. Namun, banyak gejala lain termasuk dalam label gangguan pencernaan. Ini bisa termasuk perasaan kenyang, mual, sakit perut atau terbakar, bersendawa, gas, dan muntah.
Ada banyak kemungkinan penyebab gangguan pencernaan. Dalam beberapa kasus kondisi ini disebabkan langsung oleh makan, terutama karena terlalu banyak makan atau konsumsi makanan yang pedas atau tinggi lemak. Di lain waktu, gangguan pencernaan muncul sebagai gejala dari kondisi yang mendasarinya seperti bisul, sindrom iritasi usus besar (IBS), pankreatitis, penyakit tiroid, atau kanker perut. Mereka yang mengalami gangguan pencernaan kronis mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter untuk menyingkirkan adanya kondisi serius yang mendasarinya.