Apa Perbedaan Antara Pemeriksa Koroner dan Pemeriksa Medis?

Koroner dan pemeriksa medis sama-sama berurusan dengan kematian, dan kedua gelar tersebut sering digunakan secara bergantian sebagai hasilnya. Penggunaan ini secara teknis tidak benar, karena deskripsi pekerjaan sebenarnya sangat berbeda. Kualifikasi untuk menjadi pemeriksa medis secara radikal lebih berat daripada kualifikasi untuk menjadi koroner, dan keduanya melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang sangat berbeda.

Pemeriksa medis adalah dokter berlisensi yang berspesialisasi dalam patologi forensik. Ketika kematian memerlukan otopsi, profesional medis ini melakukan otopsi dan mencatat temuannya. Meskipun mereka merupakan bagian penting dari tim penegak hukum, mereka tidak serta merta memutuskan jalannya penyelidikan atau penuntutan tersangka. Karena pekerjaan seorang pemeriksa medis didasarkan pada keterampilan profesional, ia adalah pejabat yang ditunjuk.

Profesi ini dimulai pada awal 1900-an, ketika daerah perkotaan mulai menyadari perlunya dokter penuh waktu dan berkualifikasi untuk menentukan penyebab kematian. Untuk menjadi seorang pemeriksa medis, seseorang harus melalui proses sekolah kedokteran, menjadi dokter dan menyelesaikan residensi di bidang patologi forensik. Setelah dokter berhasil memenuhi syarat, dia dapat melamar posisi sebagai pemeriksa medis. Karena kantor pemeriksa medis dapat mempekerjakan banyak dokter, tidak jarang melihat beberapa bekerja bersama di bawah pengawasan seorang kepala.

Koroner adalah pejabat terpilih. Untuk melayani dalam pekerjaan ini, seseorang biasanya harus menjadi penduduk wilayah tempat dia bekerja, dan kandidat juga harus sudah cukup umur untuk memilih. Di beberapa daerah, kantor ini digabungkan dengan kantor sheriff untuk melestarikan sumber daya masyarakat. Koroner mengumpulkan orang yang meninggal dan memimpin penyelidikan penyebab kematian, mengontrak dokter untuk melakukan pemeriksaan medis yang sebenarnya. Di satu sisi, orang ini mengadvokasi orang mati, memastikan bahwa kasus tersebut ditangani dengan hormat dan efisien.

Sistem koroner sudah ada sejak beberapa abad yang lalu. Di Inggris, pejabat ini mengkonfirmasi kematian warga di wilayah hukumnya, dan mengumpulkan bagian Mahkota dari harta warisan. Jika perlu, dia mungkin memimpin pemeriksaan untuk menentukan penyebab kematian, dan untuk mengidentifikasi tersangka jika seseorang dibunuh. Awalnya, posisi itu dikenal sebagai “mahkota”, mengacu pada fungsi utamanya, melayani mahkota. Orang-orang tersebut bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi mayat, melengkapi sertifikat kematian, dan bekerja dengan para penyintas dari orang yang meninggal. Mereka mungkin juga dokter, terutama di daerah pedesaan dengan sumber daya yang minim, tetapi pengalaman medis tidak diperlukan.