Magnetic Resonance Imaging (MRI) memberikan gambar struktur di dalam tubuh, sementara Magnetic Resonance Imaging (fMRI) fungsional mengevaluasi proses metabolisme. Kedua teknik dapat memberikan wawasan berharga tentang apa yang terjadi di dalam tubuh pasien untuk pengujian medis, tindak lanjut, dan penelitian. MRI dapat digunakan di mana saja di tubuh, sementara studi fMRI berkonsentrasi pada otak, di mana pencitraan yang dapat mengungkapkan perubahan yang sangat halus dalam tingkat aktivitas sangat penting. Dalam beberapa kasus, pasien dapat menerima pemindaian MRI dan fMRI.
Dalam pemindaian MRI, tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran fitur anatomi di area tubuh tertentu, seperti perut. Peralatan tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi di mana berbagai organ akan tampak jelas berbeda satu sama lain, dan kelainan seperti tumor dapat dengan mudah dikenali. fMRI secara khusus melihat aliran darah di otak dan mampu mendeteksi perubahan yang sangat kecil. Ini memungkinkan tes untuk mengidentifikasi kapan area otak yang berbeda menjadi aktif, yang dapat membantu dokter atau peneliti melihat apa yang dilakukan otak pasien. MRI dan fMRI biasanya dipesan untuk alasan yang sangat berbeda.
Salah satu perbedaan utama antara MRI dan fMRI adalah bahwa MRI dapat menghasilkan gambar statis yang dapat ditinjau nanti untuk informasi tentang bagian dalam tubuh pasien. Dalam studi fMRI, hasilnya adalah log aktivitas otak secara real-time. Itu dapat dibekukan pada bingkai individu, seperti sorotan aktivitas otak, atau dapat dilihat dalam bentuk video nanti. Peneliti mungkin ingin menggunakan fMRI untuk mengidentifikasi area otak yang terlibat dalam respons tertentu, misalnya, sementara dokter mungkin memerintahkan tes untuk melihat mengapa pasien tidak dapat melakukan beberapa tugas kognitif.
Sebelum MRI atau fMRI, pasien perlu diskrining untuk memastikan prosedurnya aman. Pasien tidak boleh memakai logam, dan perlu memberi tahu teknisi tentang implan medis atau listrik di tubuh mereka. Mereka juga perlu berbaring diam di lingkungan yang berpotensi terbatas, kecuali fasilitas memiliki mesin MRI terbuka, yang mungkin memerlukan sedasi untuk membuat pasien tetap tenang. Peralatan yang digunakan dalam studi MRI dan fMRI keras, dan beberapa pasien memakai pelindung telinga, yang mungkin termasuk headphone dengan musik untuk membantu mereka rileks.
Pasien dapat menghabiskan waktu yang bervariasi dalam peralatan, tergantung pada tujuan MRI dan fMRI. Mereka harus mendapatkan perkiraan sebelum prosedur untuk membantu mereka merencanakan. Beberapa penelitian juga memerlukan penggunaan bahan kontras untuk meningkatkan visibilitas struktur tertentu, dalam hal ini pasien menerima suntikan sesaat sebelum pencitraan. Beberapa agen kontras dapat menyebabkan reaksi alergi, dan pasien harus memastikan teknisi mengetahui riwayat alergi.