Margin dan markup adalah dua istilah yang terkait erat yang terkadang menimbulkan kebingungan. Keduanya terkait dengan harga barang yang dijual dan berapa banyak harga jual yang mewakili keuntungan. Margin mengacu pada persentase harga jual yang dianggap sebagai keuntungan. Markup mengacu pada persentase yang ditambahkan ke biaya item untuk sampai pada harga jual.
Perusahaan perlu memikirkan margin dan markup saat menentukan harga barang untuk memastikan bahwa mereka diberi harga yang tepat. Jika barang diberi harga terlalu rendah, perusahaan tidak akan menghasilkan margin keuntungan yang cukup besar untuk menutupi biaya menjalankan bisnis. Di sisi lain, markup yang terlalu tinggi dapat mengasingkan calon pelanggan, yang mungkin mencari produk yang sama dengan harga lebih rendah di lokasi lain. Kebutuhan yang saling bertentangan ini harus secara hati-hati diseimbangkan untuk menemukan harga yang menarik bagi konsumen sekaligus memuaskan kebutuhan perusahaan.
Untuk menghitung margin keuntungan, biaya suatu barang dikurangkan dari harga jual. Sisanya memberi tahu orang-orang berapa banyak uang yang dihasilkan dari transaksi tersebut. Angka ini dibagi dengan harga jual untuk menghasilkan persentase. Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli widget masing-masing seharga $100 Dolar Amerika Serikat (USD) dan menjualnya seharga $125 USD, mereka menghasilkan $25 pada setiap transaksi, dan margin keuntungannya adalah 20%.
Untuk markup, persentase biaya ditambahkan untuk membuat harga jual akhir. Pada contoh di atas, markupnya adalah 25%. Perhatikan bahwa margin dan markup berbeda karena rumus yang berbeda digunakan untuk sampai pada angka-angka ini. Memahami perbedaan antara margin dan markup adalah penting dalam menghitung harga dan keuntungan. Banyak bisnis mengembangkan formula dasar yang mereka gunakan untuk memastikan bahwa harga mereka memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, pengecer dapat memutuskan untuk menggunakan markup 50%, menghasilkan margin 33% untuk setiap barang yang terjual. Karakteristik utama dari margin dan markup adalah bahwa persentase markup akan lebih tinggi dari margin.
Ketika mempertimbangkan berapa banyak keuntungan yang harus diperoleh dari setiap penjualan, perusahaan memikirkan semua biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis, mulai dari membayar asuransi hingga menyewa fasilitas. Ini digunakan untuk menentukan berapa banyak uang yang perlu dibuat untuk mencapai titik impas. Perusahaan tahu bahwa itu membuat lebih dari ini untuk menghasilkan keuntungan sehingga dapat berkembang dan harga dimanipulasi sesuai. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan taktik penetapan harga seperti diskon dan penjualan, dan menyusun margin dan markup mereka untuk memungkinkan mereka mendiskon barang sambil tetap menghasilkan keuntungan.