Apa Perbedaan antara Lobus Frontal dan Parietal?

Lobus frontal dan parietal adalah dua dari empat bagian korteks serebral otak, bersama dengan lobus oksipital dan temporal. Perbedaan antara lobus frontal dan parietal terutama fungsional. Lobus frontal berfokus pada fungsi kognitif yang lebih tinggi sedangkan lobus parietal mengoordinasikan informasi sensorik. Fungsi motorik terlokalisasi di lobus frontal, sedangkan informasi sensorik terintegrasi di lobus parietal.

Lobus frontal dan parietal terletak bersebelahan, dibagi oleh fisura sentral. Lobus frontal terletak di bawah dahi dan memanjang ke tengah kepala. Lobus parietal tepat setelah lobus frontal dan memanjang ke arah belakang kepala, di mana lobus oksipital berada. Sulkus lateral atau fisura sylvian membagi lobus frontal dan parietal dari lobus temporal, yang terletak di belakang telinga di kedua sisi kepala.

Fungsi kognitif yang lebih tinggi seperti merencanakan tindakan di masa depan adalah salah satu fungsi lobus frontal. Area otak ini juga terlibat dalam fungsi eksekutif, seperti memahami konsekuensi tindakan, menekan perilaku yang tidak dapat diterima, dan membedakan antara tindakan baik dan buruk. Ini juga memainkan peran dalam emosi dan memori.

Baik lobus frontal dan parietal mengandung korteks utama yang memetakan tubuh. Lobus parietal berisi korteks somatosensori, area otak yang menerima informasi sensorik dari tubuh. Bagian otak ini berkomunikasi dengan korteks motorik, yang terletak di lobus frontal, untuk merencanakan dan melaksanakan gerakan motorik.

Informasi visual dan sensorik melewati dan diproses di lobus parietal. Area ini mengintegrasikan informasi dari indera yang berbeda. Hal ini juga terlibat dalam membentuk peta tubuh mental atau gambar dan menempatkan tubuh di ruang angkasa.

Kerusakan pada lobus ini menyebabkan berbagai jenis disfungsi. Lesi pada lobus frontal dapat menyebabkan gangguan bicara. Mereka juga dapat menyebabkan disosiasi emosional, membuat orang cenderung tidak merasakan emosi ketika dihadapkan dengan rangsangan yang mengganggu. Gejala lain dari cedera lobus frontal adalah perilaku impulsif atau tidak pantas. Kerusakan pada lobus parietal dapat menyebabkan gangguan sensorik atau disorientasi.

Penurunan aliran darah atau aktivitas di lobus frontal dan parietal dapat berperan dalam beberapa jenis penyakit. Pada skizofrenia, penurunan aktivitas lobus frontal telah diamati. Pada penyakit Alzheimer, lobus parietal mungkin menerima aliran darah yang berkurang.