Ada beberapa objek di alam semesta yang mampu menyebabkan hari yang sangat, sangat buruk di planet Bumi, termasuk komet bandel atau asteroid besar. Kebanyakan meteor, bagaimanapun, tidak terlalu tinggi pada skala astronom dari peristiwa luar angkasa yang menakutkan. Ada sejumlah perbedaan antara komet dan meteor, mulai dari komposisi umumnya hingga peran yang dimainkannya di alam semesta.
Komet adalah benda langit yang diyakini terutama terdiri dari debu luar angkasa dan gas beku. Para ahli berpikir mereka lahir di suatu tempat di bagian luar alam semesta dan tidak terkait dengan pembentukan tata surya kita sama sekali. Sebuah komet mengikuti orbit yang dapat membawanya dekat dengan bintang, seperti Matahari, dan saat mendekati bintang, sebagian dari inti esnya dapat meleleh dan melepaskan jejak partikel seukuran debu. Siklus ini dapat berlanjut selama jutaan tahun.
Meteor, di sisi lain, adalah sedikit batu atau puing-puing lainnya, dan tidak mengikuti orbit mengelilingi Matahari. Ia bahkan memiliki nama yang berbeda saat ia tetap mengambang di luar angkasa — disebut meteoroid. Itu hanya dikenal sebagai meteor ketika memasuki atmosfer bumi.
Ketika Bumi melewati jejak komet atau bidang puing-puing, meteoroid individu menabrak atau melompati lapisan pertama atmosfer. Pengamat di Bumi mungkin cukup beruntung untuk melihat beberapa detik terakhir keberadaan puing-puing ini saat melesat melintasi langit dan terbakar. Tidak seperti komet, meteor tidak akan kembali beberapa tahun kemudian.
Sebuah komet jarang melintas dalam jarak beberapa juta mil dari Bumi, sedangkan meteor, menurut definisinya, harus menghantam lapisan pertama atmosfer Bumi. Kedatangan komet dapat diprediksi dengan tingkat akurasi tertentu, dan jarang terlihat dengan mata telanjang. Meteor dapat memasuki atmosfer bumi kapan saja, siang atau malam, dan saat hujan, tidak jarang kita melihat lusinan atau bahkan ratusan meteor dalam beberapa jam.
Para ilmuwan memberikan nama resmi komet untuk identifikasi, seperti Swift-Tuttle, Hale-Bopp atau Halley’s Comet. Beberapa asteroid besar mungkin juga menerima nama pengenal, tetapi meteor tidak. Hampir semua benda ini tidak ada lagi setelah mereka memasuki atmosfer bumi, meskipun beberapa jarang berhasil sampai ke tanah. Setelah melakukan kontak dengan permukaan bumi, ia menjadi dikenal sebagai meteorit. Sementara komet mungkin terdiri dari debu luar angkasa, bahan organik, dan es, sebagian besar meteor mengandung unsur logam, seperti besi, bersama dengan mineral anorganik, seperti kuarsa.