Apa Perbedaan antara Guarana dan Kafein?

Perbedaan antara guarana dan kafein adalah yang pertama adalah jenis tanaman, dan yang terakhir adalah bahan kimia. Kafein adalah salah satu dari banyak senyawa kimia yang terjadi secara alami pada tanaman guarana. Bahan ini pertama kali disebut guaranine pada label bahan produk yang mengandung guarana. Ini sering digunakan dalam suplemen makanan penambah energi sebagai alternatif kopi.

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan telah digunakan oleh penduduk asli Brasil selama berabad-abad untuk tujuan pengobatan. Ini adalah tanaman merambat dalam keluarga maple dan menghasilkan kelompok bunga putih dan buah-buahan gelap, mulai dari warna coklat hingga merah tua. Buah-buahan ini mengandung dua kali jumlah kafein secara alami daripada biji kopi tunggal.

Guarana dan kafein awalnya dipasarkan sebagai dua bahan terpisah dan unik. Minuman dan makanan yang umumnya mengandung kafein mencantumkan bahan kimia ini pada label bahan, seperti cokelat, kopi, teh, dan minuman ringan. Suplemen energi dan diet yang mengandung guarana memasukkan bahan kimia guaranine pada label sebagai gantinya, dan produsen mengklaim ini sebagai suplemen yang lebih alami dan metode alternatif untuk kafein untuk meningkatkan fungsi metabolisme. Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa guaranine adalah bahan yang sama dengan kafein, dan produk guarana sejak itu diberi label yang tepat.

Efek guarana dan kafein, bahan utamanya, pada tubuh adalah stimulasi pada sistem saraf dan kardiovaskular tubuh. Satu jam setelah tertelan, kadar bahan kimia ini muncul pada tingkat tertinggi dalam aliran darah, dan pengaruhnya dapat bertahan selama beberapa jam berikutnya. Orang yang mengonsumsi kafein cenderung mendapati detak jantungnya meningkat, aliran darahnya meningkat, dan laju metabolismenya meningkat. Ini dapat menciptakan perasaan terjaga secara keseluruhan yang dikombinasikan dengan suasana hati yang lebih baik dan perhatian yang lebih besar.

Beberapa makanan dan minuman yang mengandung guarana dan kafein dikaitkan dengan kemampuan penurunan berat badan, dan diyakini memberikan efek samping seperti afrodisiak. Klaim ini umumnya tidak berdasar dan memiliki sedikit atau tidak ada dasar dalam studi ilmiah. Tingkat metabolisme tubuh yang meningkat secara keseluruhan setelah mengonsumsi kafein dapat menyebabkannya membakar lebih banyak kalori daripada yang seharusnya, dan dapat menciptakan sensasi keadaan suasana hati yang meningkat. Ini adalah efek samping, bagaimanapun, interaksi bahan kimia dengan jantung dan sistem kardiovaskular dan bukan sebagai akibat dari pengaruh hormonal pada tubuh oleh kafein.