Beta blocker dan ACE inhibitor, yang merupakan singkatan dari angiotensin-converting enzyme inhibitor, adalah obat yang mengurangi hipertensi, atau tekanan darah tinggi, tetapi mereka bekerja pada dua hormon berbeda dalam tubuh. Beta blocker menurunkan cara adrenalin mempengaruhi orang tersebut, dan ACE inhibitor menurunkan jumlah angiotensin II yang diproduksi. Hipertensi biasanya merupakan gejala dari masalah kesehatan lain, seperti obesitas atau penyakit jantung.
Tekanan darah dapat dihitung dengan mengukur tekanan sistolik dan tekanan diastolik seseorang, yang keduanya diukur dalam milimeter air raksa. Tekanan sistolik adalah tekanan selama detak jantung, dan tekanan diastolik adalah tekanan di antara denyut. Tekanan darah tinggi didiagnosis jika tekanan sistolik seseorang lebih dari 140 atau jika tekanan diastolik orang tersebut lebih dari 90. Tekanan darah yang diukur secara konsisten di atas tingkat normal dapat menyebabkan kerusakan pada arteri, jantung, dan ginjal. Seseorang yang merokok, mengalami obesitas atau memiliki diabetes lebih mungkin mengembangkan hipertensi dan penyakit terkait lainnya.
Obat beta blocker dan ACE inhibitor keduanya melebarkan pembuluh darah, mengendurkan tekanan di dalam pembuluh dan memungkinkan lebih banyak darah mengalir melaluinya. Juga dikenal sebagai agen penghambat beta-adrenergik atau antagonis beta, penyekat beta melakukannya dengan mengurangi pengaruh adrenalin. Hormon adrenalin dilepaskan selama masa stres, kegembiraan atau aktivitas fisik, dan hormon menyebabkan jantung memompa lebih cepat dan pembuluh darah menjadi lebih sempit, yang menciptakan lebih banyak tekanan di dalam pembuluh darah. Obat hipertensi jenis ini dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah pusing atau sesak napas, karena memperlambat laju pemompaan darah ke seluruh tubuh.
ACE inhibitor bekerja dengan secara langsung mempengaruhi otot-otot yang mengelilingi pembuluh darah. Bahan kimia ini mencegah konversi angiotensin I, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, menjadi angiotensin II, hormon yang menyebabkan arteri di sekitar pembuluh darah menyempit. Pembuluh darah dibiarkan melebar, yang mengurangi tekanan darah seseorang dan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. ACE inhibitor juga meningkatkan jumlah natrium dalam urin dan menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering. Jenis obat ini dapat menyebabkan orang tersebut mengalami batuk dan mengalami sakit kepala, atau dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium orang tersebut.
Obat beta blocker dan ACE inhibitor keduanya merupakan obat hipertensi yang efektif, tetapi kebanyakan dokter akan meresepkan ACE inhibitor terlebih dahulu. Beta blocker memiliki lebih banyak efek samping daripada ACE inhibitor, termasuk detak jantung yang lambat, gula darah rendah dan depresi. Semua rencana pengobatan beta blocker dan ACE inhibitor harus didiskusikan dengan dan diawasi oleh dokter.