Aspal dan beton adalah dua bahan konstruksi yang umum digunakan di seluruh dunia. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa aspal dibuat dengan mencampurkan agregat dengan bitumen, hidrokarbon hitam lengket yang diekstraksi dari endapan alam atau minyak mentah. Beton dibuat dengan mencampurkan bahan agregat dengan pengikat semen dan kemudian membiarkan campuran tersebut mengeras, membentuk zat seperti batu. Aspal dan beton digunakan untuk berbagai tugas konstruksi, mulai dari atap hingga trotoar.
Jika Anda ingin benar-benar teknis, aspal sebenarnya adalah bentuk beton, karena “beton” benar-benar berarti campuran agregat dan pengikat yang mengeras setelah perawatan. Inilah sebabnya mengapa Anda mungkin pernah mendengar para insinyur menyebut “beton aspal,” yang berarti “sejenis beton yang dibuat dengan bitumen sebagai pengikat.” Namun, kebanyakan orang awam menggunakan “beton” untuk merujuk secara khusus pada campuran agregat dengan semen pengikat, dan untuk tujuan artikel ini, kami akan menggunakan perbedaan ini untuk membedakan antara aspal dan beton.
Ketika aspal dibuat, perusahaan mencampur aspal dengan batu atau bahan agregat lainnya yang digiling dengan ukuran yang kira-kira sama. Material komposit yang dihasilkan berwarna hitam sampai coklat dan sangat lengket karena adanya aspal. Setelah aspal tercampur, aspal dapat digulirkan ke jalan raya dan dipadatkan dengan menggunakan roller uap, atau digunakan untuk melapisi sirap atap dan bahan konstruksi lainnya. Setelah aspal mengeras, itu adalah lapisan yang halus, padat, dan tahan air. Aspal secara klasik digunakan untuk membuat aspal, bahan yang digunakan untuk menutupi taman bermain dan banyak jalan.
Untuk membuat beton, bahan agregat dicampur dengan bahan pengikat semen. Semen termasuk mineral seperti batu kapur dan gipsum yang akan mengeras menjadi padat bila dicampur dengan air dan dibiarkan mengering. Beton dapat bervariasi dalam tekstur, penampilan, dan penggunaan tergantung pada jenis agregat yang digunakan; pilihan yang paling umum dari semen adalah semen Portland, pengikat yang telah digunakan selama ratusan tahun. Beton dapat dituangkan ke dalam cetakan untuk berbagai tujuan; banyak jalan tua yang diaspal dengan beton, meskipun aspal adalah bahan pilihan untuk permukaan jalan modern.
Cara mudah untuk mengingat perbedaan antara aspal dan beton adalah aspal biasanya berwarna hitam hingga coklat, dan dapat memiliki tekstur dan bau yang khas dari aspal, terutama pada hari-hari panas, sedangkan beton berwarna keabu-abuan dan lebih mirip batu. Jika Anda adalah penggemar rambut pecah-pecah dan topik tentang aspal dan beton muncul, jangan ragu untuk memberi tahu orang-orang bahwa aspal sebenarnya adalah beton.